TEMPO.CO, Jakarta - Tesla Inc. menambah jumlah tenaga kerja secara global hampir dua kali lipat pada tahun lalu. Penambahan dilakukan sejalan dengan ekspansi perusahaan di Cina dan Jerman.
Berdasarkan data 10-K filing, dilansir Bloomberg, Selasa, 9 Februari 2021, jumlah pekerja Tesla Inc mencapai 70.757 orang hingga akhir tahun lalu. Angka ini naik 47 persen dari 48.016 pada 2019.
Pabrik Tesla di Shanghai merupakan kunci dari keberadaannya di Cina. Penjualan melesat 124 persen menjadi 6,7 miliar pada tahun lalu. Pengiriman mobil listrik Tesla model Y sudah dimulai pada Januari lalu dan penjualan model 3 juga sudah dimulai tahun lalu.
Tahun lalu merupakan pertama kalinya pendapatan Tesla berasal dari luar Amerika Serikat. Saat ini, Tesla tengah membangun 2 pabrik perakitan mobil.
Satu pabrik berada di luar Berlin yang bisa memproduksi 500 ribu mobil tiap tahun sedangkan satu lagi di Texas yang akan meluncurkan model pikap untuk pertama kalinya.
Belum lama ini, Tesla membangun stasiun Supercharger terbanyak di Cina, tepatnya di kota Shanghai. <!--more--> Tesla membuka 72 kios dan sekaligus mengalahkan rekor milik perusahaan itu, sebanyak yaitu 56 kios di Firebaugh, California.
Stasiun ini terletak di Jing'an International Center, sebuah distrik komersial penting di Shanghai. Menurut Engadget, 4 Januari lalu, 72 kios supercharger Tesla itu menggunakan V2 Supercharger yang menghasilkan 150 kW, sedangkan 56 kios di stasiun California menggunakan pengisi daya 250 kW V3.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
22 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.