SWF Sebentar Lagi Beroperasi, Airlangga: Tinggal Penentuan Direksi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 5 Februari 2021 17:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan Lembaga Pengelola Investasi atau SWF Indonesia (Indonesia Investment Authority) akan beroperasi pada kuartal I 2021. Saat ini, pemerintah tinggal menunggu pembentukan dewan direksi.
“Terkait SWF Bapak Presiden (Joko Widodo) telah menunjuk dewan pengawas dan melantik lima orang termasuk dua dari pemerintah dan tentunya tinggal penentuan dewan direksi dalam waktu singkat,” ujar Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Jumat, 5 Februari 2021.
Jokowi sebelumnya telah melantik lima dewan pengawas yang terdiri atas tiga pihak independen dan dua pihak pemerintah. Tiga nama dari pihak independen adalah Haryanto Sahari, Darwin Cyril Noerhadi, dan Yosua Makes. Sedangkan dua dari pihak sebagai dewan pengawas ex-officio adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Airlangga menyatakan pemerintah telah menyelesaikan tahap legalisasi, termasuk terkait aturan perpajakan. Pemerintah, tutur dia, pun sudah menyetor modal awal senilai US$ 15 miliar pada Desember 2020 dan akan segera merealisasikan komitmen modal kembali sebesar US$ 5 miliar. “Untuk konversi saham BUMN akan segera dilakukan,” katanya.
Sejak pertengahan 2020, pemerintah melakukan pertemuan dengan 50 investor global. Beberapa di antaranya telah mengirimkan letter of interest dan menyampaikan komitmen ketertarikannya mendukung berinvestasi lewat SWF Indonesia.
<!--more-->
US International Development Finance Corporation misalnya, telah mengirim LOI dengan rencana investasi hingga US$ 2 miliar. Sedangkan Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional atau JBIC telah menyepakati Minutes of Meeting (MoM) dengan potensi investasi US$ 4 miliar.
Pemerintah kemudian akan membentuk master fund dan thematic fund untuk menghimpun investasi. “Kami juga akan mulai pekerjaan mengejar master fund dan tematic fund,” kata Airlangga.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya mengatakan investasi yang dihimpun dari SWF Indonesia akan digunakan untuk mendukung pengembangan proyek-proyek infrastruktur dalam dua tahun pertama. Proyek itu meliputi bandara, pelabuhan, hingga jalan tol.
Pemerintah, kata pria yang akrab disapa Tiko ini, ingin menggunakan SWF untuk memperbaiki kualitas aset dan meningkatkan kapasitas dengan partner global. "Tujuannya untuk membawa trafik dan value creation yang lebih besar setelah pandemi,” ujar Kartika dalam Mandiri Investment Forum yang ditayangkan secara virtual pada Rabu, 3 Januari 2021.
Baca: 2 Tahun Pertama, SWF Indonesia Akan Dukung Pengembangan Bandara hingga Tol