Pertumbuhan Ekonomi RI Negatif, Airlangga: Sinyal Positif Sudah Terlihat

Jumat, 5 Februari 2021 16:14 WIB

Warga berbelanja di pasar penjualan barang bekas, kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Ahad, 25 Oktober 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi yang terhitung 14 hari mulai 26 Oktober sampai 8 November 2020. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sinyal positif pertumbuhan ekonomi mulai terlihat meski Indonesia terkontraksi sepanjang 2020 sebesar -2,07 persen. Pemulihan tersebut tampak dari pergerakan ekonomi di kuartal IV yang lebih baik dari dua kuartal sebelumnya.

“Tentu angka Q to Q-nya sudah ada sedikit peningkatan dari -5,32 persen di kurtal II ke -3,49 persen di kuartal III dan sekarang di -2,19 persen di kuartal IV,” ujar Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 5 Februari 2021.

Airlangga mengklaim pemulihan ekonomi akibat krisis pandemi Covid-19 tak terlepas dari intervensi pemerintah yang melakukan pelbagai upaya untuk mendorong daya ungkit. Dari sumber pertumbuhan PDB menurut pengeluarannya per kuartal IV 2020, pemerintah mendorong realisasi belanja negara hingga 1,76 persen.

Meski pertumbuhan realisasi belanja negara pada kuartal IV lebih kecil ketimbang kuartal III yang mencapai 9,76 persen, komponen ini merupakan satu-satunya pengeluaran yang menunjukkan angka positif ketimbang yang lain, seperti konsumsi rumah tangga. Menyitir data Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga pada kuartal akhir 2020 mengalami kontraksi -3,16 persen.

Di saat yang sama, Pembentukan Modal Tetap Bruto atau PMTB juga terkontraksi 2,11 persen dan ekspor terkontraksi -7,21 persen. Komponen pengeluaran lain pun melemah dengan pertumbuhan negatif.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Airlangga mengatakan pemulihan juga terlihat dari kinerja sejumlah sektor usaha dalam negeri yang telah tumbuh ke arah positif. Sektor pengolahan, misalnya, bergerak ke arah lebih baik dari kuartal III meski angkanya masih minus 3,14 persen.

Sektor yang paling terdampak seperti transportasi dan pergudangan pun membaik dari -16,71 persen di kuartal III menjadi -13,42 persen di kuartal IV. Sedangkan sektor jasa keuangan dan asuransi yang pada kuartal III terkontraksi -0,95 persen, kini tumbuh ke level positif sebesar 2,37 persen.

“Di sisi lain sektor yang juga tumbuh adalah industri logam dasar, terutama dengan adanya kebijakan hilirisasi termasuk peningkatan feronikel,” tutur Airlangga. Kemudian, Airlangga menyebut sentimen pasar modal dan pergerakan rupiah sudah menguat seperti sebelum masa pandemi Covid-19 pada awal Januari lalu.

Airlangga meyakini momentum pemulihan akan berlanjut pada 2021. Sehingga, kata dia, pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksikan bergerak ke level positif 4,5-5,5 persen.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Diumumkan Terburuk Sejak 1998, IHSG Fluktuatif

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

13 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya