Harga Kedelai Naik, Budi Waseso: Permainan Importir

Rabu, 3 Februari 2021 14:17 WIB

Dirut Perum Bulog Budi Waseso (tengah) dan Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi (kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga gula di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Perum Bulog menggelar operasi pasar khusus gula guna menstabilkan harga secara serentak di seluruh Indonesia yang saat ini masih di atas harga eceran tertinggi atau HET pemerintah yakni Rp 12.500 per kilogram. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan kenaikan harga kedelai bukan karena berkurangnya produksi komoditas tersebut dari negara lain, tapi disebabkan permainan dari importir.

"Persoalannya kedelai itu bukan kurang, bukan mahal karena keterbatasan produksi dari luar negeri, bukan. Karena permainan dari kartel-kartel importir kedelai," kata Budi Waseso dalam konferensi pers virtual, Rabu, 3 Januari 2021.

Birokrasi yang masih panjang ini, menurut dia, juga menjadi penyebab naiknya harga tahu dan tempe. "Kenapa bisa mahal? Teman-teman bisa lihat, akar masalahnya karena kartel terlalu banyak, birokrasi terlalu panjang. Satu ke satu ke satu semua pakai biaya yang kita istilahkan ini wujud korupsi," ujar Budi Waseso atau yang biasa disapa Buwas.

Dia mencontohkan harga kedelai dari awalnya hanya Rp 7 ribu per kilogram, namun tiba di Indonesia dijual menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Selisih Rp 5 ribu itu, kata dia, dibebankan ke konsumen. "Padahal yang menikmati oknum-oknum tertentu ini," kata dia.

Dia mengatakan Bulog tidak bisa melakukan impor kedelai, kecuali ada penugasan dari pemerintah. Namun kata dia, kalau ada kenaikan harga, Bulog yang disalahkan.

Advertising
Advertising

Sebenarnya, praktik seperti itu sudah Buwas sampaikan kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi sebelumnya. "Padahal Pak Presiden, bilang pangkas birokrasi, tidak ada pungutan, pelayanan satu atap dan cepat, dan relatif murah. Tapi faktanya di lapangan yang melaksanakan tidak sesuai keinginan presiden," ujarnya.

<!--more-->

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra sebelumnya memperkirakan harga kedelai impor di tingkat perajin tahu dan tempe masih akan naik pada bulan Februari ini.

Dalam proyeksinya, harga kedelai impor di produk tahu dan tempe mencapai Rp 9.500 per kilogram pada bulan kedua di 2021 ini. Harga tersebut naik bila dibandingkan dengan rata-rata per Januari 2021 yang berkisar Rp 9.100 - 9.200 per kilogram.

Kenaikan harga kedelai di tingkat perajin ini, menurut Syailendra, bakal diikuti dengan penyesuaian harga tahu dan tempe di pasaran.

Harga wajar tahu yang sebelumnya di kisaran Rp 600 per potong akan naik di kisaran Rp 650 per potong. Sementara harga tempe yang semula Rp 15.000 bakal naik menjadi Rp 16.000 per kilogram.

Proyeksi itu didasarkan pada pertimbangan dampak harga kedelai dunia yang naik 30 persen mulai paruh kedua sampai akhir 2020. Saat itu, harga tahu dan tempe di pasar ikut meroket rata-rata 20 persen.

HENDARTYO HANGGI | ANTARA

Baca: Harga Kedelai Impor Naik, Kemendag: Harga Tempe Bisa Rp 16.000 per Kg

Berita terkait

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

7 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya