Mendag Targetkan Ekspor Non Migas Tumbuh 6,3 Persen pada 2021

Jumat, 29 Januari 2021 18:30 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Seskab Pramono Anung (kedua kanan) menerima pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Istana Merdeka Jakarta, Kamis 13 Juni 2019. Presiden meminta masukan dari Apindo terkait pemerintahan ke depan, salah satunya tentang upaya peningkatan nilai ekspor. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menargetkan kinerja ekspor non migas tumbuh sebesar 6,3 persen pada 2021. Di 2020, realisasi ekspor nonmigas mencapai US$ 155 miliar. Dengan pertumbuhan sebesar 6,3 persen, artinya Kemendag menargetkan ekspor nonmigas tahun ini bisa mencapai US$ 164,76 miliar di 2021.

"Saya menargetkan di Kementerian Perdagangan, ekspor non-migas kita tumbuh 6,3 persen," kata Lutfi dalam telekonferensi, Jumat 29 Januari 2021.

Proyeksi ekspor itu, kata dia, mengacu pada proyeksi International Monetery Fund atau IMF soal pertumbuhan ekonomi global di kisaran 5,5 persen.

IMF juga memprediksi bahwa volume perdagangan global di 2021 akan tumbuh sebesar 8,3 persen.

Untuk mencapai target itu, Lutfi mengatakan ada sejumlah aspek yang harus menjadi fokus perhatian bagi Kementerian Perdagangan. Salah satunya soal vaksinasi, yang harus sukses terlebih dahulu dilaksanakan di Indonesia dan di negara-negara tujuan ekspor.

Advertising
Advertising

Selain program vaksinasi, aspek lain yang Lutfi nilai juga jadi, yaitu pelaksanaan dan akselerasi dari Undang-undang Cipta Kerja.

"Aspek-aspek itu akan kita genjot ke depannya, sehingga kita bisa semakin yakin bahwa target bisa tercapai," ujarnya.

<!--more-->

Selain itu, Lutfi memastikan Kemendag juga akan terus mendorong peningkatan sejumlah produk ekspor unggulan Indonesia, seperti otomotif, dengan jangkauan pasar yang sudah merambah hingga ke Myanmar, Cina, bahkan hingga ke Brazil.

Sedangkan logam dan produk logam akan didorong ekspor ke pasar Turki, Cina, Uni Emirat Arab, dan Filipina. Untuk karet dan produk karet akan didorong ke pasar Vietnam, Australia, hingga Cina. Sementara pasar baru produk elektronik, kata dia, yaitu Amerika Serikat dan Cina.

Kementerian Perdagangan juga telah menetapkan target dan proyeksi pertumbuhan ekspor non-migas ke sejumlah negara mitra dagang utama. Misalnya, ke Cina dengan target pertumbuhan 7,87 persen, dan di Amerika Serikat yang ditargetkan tumbuh sebesar 3,87 persen.

Selain itu, ada juga proyeksi target ekspor ke Jepang yang dipatok tumbuh 2,97 persen, ke India dengan target tumbuh 8,67 persen, dan ke Singapura yang ditargetkan tumbuh hingga 3,84 persen. Dia juga berharap pertumbuhan ekspor terjadi ke Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam.

BACA: Ekspor RI ke Cina Naik 10,10 Persen, Impor Turun 10,13 Persen

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

12 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

13 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

17 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

2 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya