Chatib Basri: Risiko Zombie Company Harus Dihadapi, Terutama Setelah 2022

Jumat, 29 Januari 2021 16:07 WIB

Chatib Basri. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan risiko perusahaan menjadi zombie company mesti dihadapi, terutama setelah 2022. "Ini risiko yang harus kita hadapi terutama setelah 2022. Karena real NPL (kredit macet) baru muncul di 2022," ujar Chatib dalam webinar, Jumat, 29 Januari 2021.

Chatib mengatakan perusahaan-perusahaan zombie itu bisa bertahan di masa pandemi ini lantaran kreditnya direstrukturisasi dengan adanya aturan relaksasi dari pemerintah.

Namun, tutur dia, perusahaan itu hanya bisa hidup membayarkan variable cost atau biaya tidak tetap. Namun, perusahaan tersebut tidak bisa membayar biaya tetapnya.

"Jadi kasarnya dia hidup buat bank. Karena dia hidup bayar bunga supaya bisa continue. Ini perusahaan yang sebetulnya kalau marketnya dibiarkan kerja sepenuhnya mungkin enggak survive," ujar Chatib.

Dalam kondisi seperti itu, kata dia, perusahaan perbankan yang bisa keluar dengan baik adalah perseroan yang sudah membangun cadangan kerugian penurunan nilai atau CKPN sejak awal. "Kalau strategi seperti itu akan bisa, kalau tidak, akan sulit."

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Chatib mengatakan kasus zombie company bisa terjadi kepada pusat perbelanjaan atau mal yang tetap buka namun pengunjungnya di bawah 50 persen. Chatib menjelaskan, walaupun pusat belanja dibuka, tapi kalau pengunjungnya di bawah 50 persen, ada risiko skala ekonomis tidak akan tercapai.

<!--more-->

"Mereka bisa membayar variable cost tetapi ada risiko mereka menjadi zombie company di mana mereka hidup buat bank, membayar bunga dan segala macam tanpa profit yang menguntungkan. Karena itulah mobilitas menjadi sangat penting," ujarnya dalam webinar, Rabu, 27 Januari 2021.

Analisis tersebut diperoleh Chatib dengan melihat sejumlah data, yaitu data residential dari Big Data Google dengan Perchasing Managers' Index. Dua data tersebut ketika digabungkan berkorelasi negatif. Artinya, kalau orang tinggal di rumah, maka PMI akan turun.

Musababnya, Chatib memberi contoh, pengusaha restoran tidak akan menambah investasi kalau pengunjung yang datang ke restorannya dibatasi seperti saat pandemi. Begitu juga dengan perusahaan maskapai yang tidak akan membeli pesawat baru lantaran selama pandemi keterisian kursi sangat sedikit.

"Jadi selama mobilitas itu rendah karena pandemi maka skala ekonomisnya tidak akan tercapai. Kalau skala ekonomis tidak tercapai maka saya tidak akan melakukan ekspansi investasi baru," ujar Chatib.

Secara konsisten, data itu menunjukkan bahwa ketika jumlah orang ke luar rumah lebih banyak, maka utilisasi kapasitas suatu usaha akan naik. Sementara, selama orang tinggal di rumah, utilisasi kapasitasnya juga tidak terpakai. "Ini kenapa saya mengatakan kalau pandeminya tidak selesai, ekonominya akan sulit mengalami perbaikan," tutur Chatib Basri.

BACA: Chatib Basri: Frekuensi Belanja Masyarakat Pulih tapi Nilainya Kecil

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

55 menit lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

9 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya