Usai Dibeli Gojek, Saham Bank Jago Meroket Hingga 75 Persen
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 26 Januari 2021 09:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Bank Jago Tbk. tercatat kembali meroket pada perdagangan kemarin, Senin, 25 Januari 2021. Saham berkode ARTO menguat hingga 75 persen sejak Grup Gojek mengambil alih sebagian saham bank tersebut.
Hingga penutupan perdagangan kemarin, saham ARTO naik 6,64 persen ke level 6.825. Sementara pada pertengahan Desember 2020, harga saham Bank Jago di kisaran 3.900. Dengan kenaikan harga saham ini, kapitalisasi market Bank Jago pun melesat menjadi Rp 74,09 triliun.
Saham ARTO sudah menguat 61 persen sejak awal tahun 2021. Saham Bank Jago makin moncer setelah Gojek lewat anak usaha PT Dompet Karya Anak Bangsa mengakuisisi 1,95 miliar saham Bank Jago senilai Rp 2,25 triliun pada 18 Desember 2020 lalu.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai sentimen dari Grup Gojek masih memberi angin segar bagi investor Bank Jago. Hal ini juga tak lepas dari ini belum ada aksi korporasi khusus dari perseroan.
Investor saat ini masih menyimpan persepsi cukup baik lantaran aksi korporasi dari Grup Gojek sebelumnya. "Saat ini belum ada hal yang baru. Investor masih terdorong sentimen sebelumnya," kata Reza, Senin, 25 Januari 2021.
<!--more-->
Grup Gojek meyakini investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya.
Namun begitu, menurut Reza, saham Bank Jago tersebut sudah over valued, khususnya dengan price to book valued yang melambung ke 6,77 kali. Dia menyarankan investor jangka panjang untuk hati-hati berinvestasi pada emiten ini.
"Kalau mau rekomendasi, ya harus lihat tipe investornya. Yang jelas rencana pengembangan dari Bank Jago masih belum terlihat dari laporan kinerja kuartal ketiga 2020," ucap Reza.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Jago Kharim Gupta Siregar mengatakan perseroan hadir dengan model bisnis baru yang menawarkan solusi finansial berbasis teknologi. Kebutuhan layanan keuangan yang serba digital disebut meningkat, seiring dengan kondisi pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat.
"Kami membangun life financial apps. Kuncinya adalah kami hadir embedded di dalam ekosistem (digital) dan semua layanan terintegrasi," ujar Kharim pada 18 Desember 2020 lalu ketika menjelaskan bagaimana bisnis bank di masa mendatang usai Gojek mengakuisisi 1,95 miliar saham Bank Jago.
BISNIS
Baca: Profil Pemegang Saham Pengendali Bank Jago yang Dibeli Gojek