Epidemiolog Sebut GeNose Belum Bisa Jadi Alternatif Tes Covid-19 di Stasiun

Senin, 25 Januari 2021 12:32 WIB

Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 23 Januari 2021. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengimplementasikan penggunaaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang kereta api mulai 5 Februari 2021. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyebut alat pendeteksi Covid-19 dari Universitas Gadjah Mada, GeNose, belum bisa menjadi alternatif tes swab PCR maupun tes Antigen di simpul-simpul transportasi, seperti stasiun. Pandu mengatakan UGM harus melakukan evaluasi dari uji coba GeNose setidaknya selama satu tahun.

“Enggak bisa jadi alternatif karena masih jauh. Setahun ini masih harus dievaluasi. Pihak UGM janji akan melakukan itu,” ujar Pandu saat dihubungi pada Senin, 25 Januari 2021.

Baca Juga: Kemenhub Pesan 200 GeNose untuk Disebar di Stasiun dan Terminal

GeNose C19 merupakan alat pendeteksi virus corona yang dikembangkan para peneliti UGM dan baru-baru ini telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan. Pengambilan sampel dari GeNose C19 berasal embusan napas.

Menurut situs resmi UGM, GeNose bisa mendeteksi Covid-19 lebih cepat dengan lama waktu pendeteksian sekitar 80 detik. Tarifnya pun diperkirakan lebih murah, yaitu Rp 20 ribu satu kali tes dengan akurasi lebih dari 90 persen. Kementerian Perhubungan berniat mengizinkan penggunaan GeNose di stasiun dan terminal bus untuk kepentingan syarat dokumen kesehatan para penumpang perjalanan jauh.

Advertising
Advertising

Pandu menyebut telah berbicara dengan pihak UGM terhadap rencana penggunaan GeNose di layanan umum. Menurut dia, pemanfaatan alat pendeteksi yang terlalu cepat akan berbahaya. Apalagi, tutur Pandu, GeNose belum benar-benar teruji tingkat prediksinya.

Selain itu, klaim akurasi alat pendeteksi yang mencapai 90 persen belum meyakinkan lantaran uji coba terhadap sampel dianggap belum terlampau optimal. Hal ini mengacu pada angka masyarakat terinfeksi virus corona di Indonesia.

“Angka orang yang terinfeksi di Indonesia masih rendah, mungkin hanya 5 persen. Bagaimana mendeteksi orang membawa virus dari 5 persen itu,” tutur Pandu.

Pandu khawatir alat pendeteksi GeNose akan memberikan hasil negatif palsu yang berpengaruh terhadap psikologi masyarakat. Dengan klaim akurasi 90 persen itu, kata dia, sebagian masyarakat yang terdeteksi negatif Covid-19 bisa saja melepas masker dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi kalau Kementerian Kesehatan memberikan izin (GeNose) pakai sementara 1 tahun, seharusnya itu untuk riset, untuk perbaiki prosedur, bukan untuk buka layanan,” tutur Pandu.

Berita terkait

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

13 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

14 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

21 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

22 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

22 jam lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

5 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya