Terpopuler Bisnis: Budiman Sudjatmiko Komisaris PTPN V, Respons PHRI atas PPKM
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 23 Januari 2021 06:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler sepanjang hari Jumat, 22 Januari 2021 dimulai dengan ditunjuknya politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V. Kemudian suasana haru disertai isak tangis saat upacara tabur bunga korban keluarga Sriwijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu.
Selain itu Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Maulana Yusran mengungkapkan pengusaha akan menghadapi situasi yang kian sulit setelah pemerintah menetapkan perpanjangan PPKM. Kebijakan ini secara langsung membuat jumlah tamu hotel dan restoran merosot sehingga mengakibatkan pendapatan turun. Rangkuman berita tersebut adalah sebagai berikut:
1. Erick Thohir Tunjuk Budiman Sudjatmiko Jadi Komisaris Independen PTPN V
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V. Pengangkatan Budiman diumumkan secara resmi melalui media sosial milik PTPN V.
“Selamat dan sukses kepada Bapak Budiman Sudjatmiko atas pengangkatan sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V,” tulis manajemen perseroan dalam akun Instagram resmi @ptpnusalima, Jumat, 22 Januari 2021.
Ucapan selamat juga diunggah oleh Direktur Utama PTPN V Jatmiko Santosa melalui akun media sosialnya, @jatmikosantosa. “Welcome aboard Mas Chief @budimansudjatmiko_ selaku Komisaris Independen di PTPN V,” tutur Sujatmiko.
Budiman merupakan politikus PDIP yang kesohor ikut menyusun Undang-undang Desa. Ia banyak berfokus pada isu-isu desa dan telah mendirikan gerakan Inovator 4.0 Indonesia.
Pada 2019 lalu, saat ditemui dalam sebuah acara di Kuningan, Budiman mengatakan 10 persen BUMDes semestinya bisa menjadi perusahaan big data. Proyeksi ini sejalan dengan keinginan pemerintah melakukan revolusi industri 4.0 untuk mengejar ketertinggalan Indonesia sebagai negara maju.
Pada era Orde Baru, mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM angkatan 1989 ini merupakan aktivis penggerak reformasi dari Partai Rakyat Demokratik. Saat peristiwa Kudatuli 1996, dia pernah dihukum bui oleh pemerintahan kala itu dan menjalani hukuman selama 3,5 tahun.
Hukuman tersebut lebih kecil dari vonis karena Budiman Sudjatmiko memperoleh amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid atau GusDur pada 1999.<!--more-->
2. Tangis Haru Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Pecah Saat Prosesi Tabur Bunga
Suasana haru pecah di tengah keluarga korban saat prosesi tabur bunga untuk para penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pagi ini, Jumat, 22 Januari 2021. Acara ini digelar dari atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Semarang - 594 milik TNI Angkatan Laut di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Para keluarga sebelumnya sudah berkumpul di Terminal JICT 2 sejak pukul 5.30 WIB dan diberangkatkan pukul 06.15 WIB. Selama perjalanan di laut, sejumlah pejabat menghampiri keluarga korban, salah satunya Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito.
"Yang sabar ya pak, kita doakan yang terbaik," kata Bagus kepada keluarga korban di atas KRI Semarang. Satu dua keluarga langsung menangis ketika disambangi oleh Bagus.
Pada pukul 9.00 WIB, doa pun dipanjatkan oleh sejumlah tokoh agama yang diundang ke atas kapal. Para keluarga dan awak kapal berdoa bersama untuk para korban.
Setelah menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan, barulah pada pukul 9.30 WIB, kapal pun sampai ke lokasi jatuhnya pesawat. Pada keluarga korban membawa keranjang bunga yang sudah disiapkan pihak maskapai penerbangan Sriwijaya Air.
Bunga ditaburkan ke laut dan kemudian tangis keluarga pecah. Para keluarga terlihat tak kuasa menahan tangis. Suasana semakin haru dengan iringan musik dari KRI Semarang.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021. Hingga Rabu, 20 Januari 2021, proses evakuasi yang dilakukan telah mengumpulkan 324 kantong jenazah, 64 kantong serpihan kecil pesawat, dan 54 bagian besar pesawat. Adapun total jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi mencapai 43 orang.<!--more-->
3. PPKM Diperpanjang, Pengusaha Hotel dan Restoran: Situasi Porak Poranda
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan pengusaha akan menghadapi situasi yang kian sulit setelah pemerintah menetapkan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Kebijakan ini secara langsung membuat jumlah tamu hotel dan restoran merosot sehingga mengakibatkan pendapatan turun.
“PPKM sangat menyulitkan karena kondisinya rumit. Saat ini kita sudah masuk bulan ke-11 pandemi. Situasinya porak poranda, ada yang bangkrut segala macam,” ujar Maulana saat dihubungi pada Kamis, 21 Januari 2021.
Dia bercerita banyak pemilik hotel maupun restoran yang telah menutup usaha akibat tak mampu menopang biaya operasional. Tak sedikit pula pihak yang terus melakukan efisiensi, seperti tidak memperpanjang kontrak pegawai.
Menurut Maulana, umumnya pengusaha hotel dan restoran hanya mampu bertahan selama enam bulan saat menghadapi pandemi Covid-19. “Setelahnya berjuang sendiri-sendiri, tergantung pelaku usaha. Ekosistemnya sudah berantakan,” tutur dia.
Untuk menekan dampak akibat perpanjangan PPKM, Maulana meminta pemerintah berlaku adil dengan memberikan stimulus sesuai yang dibutuhkan pelaku usaha. Misalnya, melonggarkan pajak di daerah-daerah berzona merah yang terdampak kebijakan.
Maulana mengatakan masih banyak daerah yang memungut pajak hotel dan restoran di tengah situasi pandemi. Di sisi lain, dia meminta pemerintah memperketat pengawasan terhadap masyarakat di lingkungan padat penduduk yang belum tertib terhadap protokol kesehatan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FAJAR PEBRIANTO
Baca Juga: Jadi Komisaris PTPN V, Budiman Sudjatmiko Ingin Minimalkan Konflik Lahan