Kapal Pengawas Ikan Vietnam Terobos Laut Natuna, Bakamla: Alasan Mesin Rusak

Minggu, 17 Januari 2021 12:33 WIB

Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI kembali menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) asal Vietnam karena dicurigai melakukan penangkapan ikan ilegal di Perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau, Sabtu, 12 Desember 2020. Foto/Dok.Bakamla

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Pengawas Perikanan Vietnam Kiem Ngu 215 menerobos masuk perairan Indonesia di Laut Natuna, Kepulauan Riau. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2021.

"Berada di perairan Indonesia dengan alasan adanya kerusakan mesin sejak Jumat 14 Januari," kata Kepala Humas Badan Keamanan Laut (Bakamla) Kolonel Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 17 Januari 2021.

Awalnya, KN Tanjung Datu-301 yang dikomandoi Kolonel Arif Rahman mendapatkan informasi soal keberadaan kapal ini di sekitar garis batas landas kontinen Indonesia. Informasi diterima dari Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla pada Jumat siang.

Saat itu, KN Tanjung Datu-301 sedang berada di Pulau Laut, Natuna. Hingga pada Sabtu dini hari, pukul 04.00 WIB, Sabtu, 16 Januari 2020, mereka menuju ke lokasi keberadaan kapal.

Sabtu siang, pukul 14.30 WIB, peralatan Automatic Identificatipon System (AIS) di mendeteksi keberadaan kapal Vietnam ini. Lokasinya berada kurang lebih 2,5 nautical mile (nm) di selatan garis batas landas kontinen.

Advertising
Advertising

Sehingga pukul 14.45 WIB, kontak radio dilakukan dengan awak kapal Vietnam tersebut. Dengan alasan kerusakan mesin tersebut, kapal Vietnam ini meminta waktu 30 menit untuk mempercepat perbaikan mesin.

Pukul 15.30 WIB, kapal Vietnam ini mulai bergerak menuju ke utara meninggalkan perairan Indonesia. KN Tanjung Datu-301 mengawasi kapal Vietnam ini hingga bergerak 3 nm di utara garis batas landas kontinen Indonesia.

<!--more-->

Ini bukan insiden pertama dengan kapal asing asal Vietnam. Terakhir pada Sabtu, 12 Desember 2020, Bakamla menangkap kapal ikan asal Vietnam. Kapal ini diduga menangkap ikan secara ilegal di perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau.

Direktur Operasi Laut Bakamla Suwito mengatakan kapal tersebut dicurigai memakai bendera Indonesia dengan nama BT 95212 untuk mengelabui petugas. Menurut Suwito, petugas menemukan 10 anak buah kapal, termasuk nakhoda warga negara Vietnam.

Dalam kapal itu juga ditemukan ikan campuran dengan berat kurang lebih 2 ton, serta potongan sirip ikan hiu yang telah dikeringkan. “Dokumen kapal dan ABK tidak lengkap,” kata Suwito dalam keterangan pers, Sabtu, 12 Desember 2020.

Penangkapan ini dilakukan oleh tim yang sama, yaitu KN Tanjung Datu 301 yang dikomandani Kolonel Arif Rahman. Saat sedang berpatroli, radar kapal menangkap adanya kapal ikan dengan jarak sekitar 5 mil laut yang diduga sedang menangkap ikan di perairan Indonesia.

Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia sebelumnya melakukan courtesy call kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon No. 6, Jakarta Pusat, Kamis, 17 September 2020.

"Pertemuan Kepala Bakamla RI ini dimaksudkan untuk bersilaturahmi sekaligus untuk mengadakan pembicaraan penting terkait keamanan laut Natuna Utara dan pembicaraan strategis lainnya berkaitan dengan tupoksi Bakamla," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 September 2020.

Dalam beberapa pekan belakangan, situasi di Perairan Natuna kembali memanas. Gesekan khususnya terjadi dengan kapal pemerintah Cina. Kapal Patroli KN Nipah-321 milik Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) mendapati kapal coast guard Cina CCG 5204 beroperasi di Laut Natuna Utara.

Baca: KKP Ringkus Dua Kapal Asing Pencuri Ikan di Laut Natuna

Berita terkait

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

1 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

1 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

3 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

4 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

4 hari lalu

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Setor Rp126 Miliar ke Negara dari Uang Pengganti Kasus Korupsi di Bakamla

4 hari lalu

KPK Setor Rp126 Miliar ke Negara dari Uang Pengganti Kasus Korupsi di Bakamla

KPK menyetorkan uang pengganti kasus suap satelit Bakamla dengan terpidana korporasi PT Merial Esa.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

5 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

6 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

8 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.

Baca Selengkapnya