Pencarian Memori Kotak Hitam CVR Sriwijaya Air Dilakukan Secara Manual
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 16 Januari 2021 15:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Tim SAR masih mencari memori perekam suara kokpit atau CVR dari kotak hitam (black box) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pencarian dilakukan secara manual mengandalkan kemampuan visual penyelam.
“Pencarian secara manual. Kami mengandalkan kesabaran, profesionalisme. Hanya visual saja,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut atau Kadispenal Laksamana Pertama (Laksma) TNI Julius Widjono saat dihubungi pada Sabtu, 16 Januari 2021.
Pencarian dilakukan secara manual karena memori CVR terlepas dari beacon atau sinyal rambu yang bisa digunakan sebagai pemberi isyarat untuk kepentingan navigasi. TNI Angkatan Laut sebelumnya telah mengevakuasi bagian baterai dan casing kotak hitam CVR SJ-182. Kedua bagian itu ditemukan terpisah dari memori kotak hitam.
Julis menerangkan, pencarian dilakukan di sekitar lokasi ditemukannya baterai dan casing CVR. Penyelam membagi lokasi pencarian menjadi beberapa sektor dengan titik yang telah dipersempit.
“Prediksinya tidak jauh (dari titik baterai dan casing). Pencarian dipersempit dibagi ke beberapa sektor, tahapannya, makin lama kan makin kecil,” kataya.
Julius berharap tim SAR bisa menemukan memori CVR pada pencarian hari kedelapan ini. Hari-hari sebelumnya, proses operasi penyelam menghadapi kendala cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi. “Hari ini semoga dapat karena cuaca cerah,” tuturnya.
<!--more-->
Pengamat penerbangan dari Aviatory, Ziva Narendra, mengatakan data dalam kotak hitam CVR kemungkinan tetap bisa diunduh meski kondisi memorinya kini terlepas dengan baterai. Musababnya, kata dia, belum tentu bagian memori dari CVR itu rusak.
“Data berada di dalam kerangka bodi CVR karena baterai atau power source bisa digantikan dengan sumber tenaga lainnya saat dibedah di laboratorium KNKT atau lab pabrik,” ujar Ziva.
Ziva mengatakan kotak hitam telah didesain kuat untuk menahan tekanan sampai tiga hingga empat kali gravitasi. Dengan demikian, kata dia, benda yang menyimpan data penting bagi penerbangan tersebut tidak akan mudah rusak. Ia menjelaskan, CVR akan rusak bila saat kecelakaan terjadi, pesawat Sriwijaya Air mengalami penetrasi ke bagian dalam dengan benturan yang sangat keras atau bagian vital di dalamnya terkena air laut.
Baca: Hari ke-8 Pencarian, 360 Penyelam Cari Penumpang dan CVR Sriwijaya Air
FRANCISCA CHRISTY ROSANA