Garuda Akan Bekali Awak Kabin dengan Bahasa Isyarat untuk Layani Difabel

Jumat, 15 Januari 2021 10:15 WIB

Rancangan Didiet Maulana untuk awak kabin Garuda Indonesia bertema Puspa Nusantara yang dipamerkan dalam mini show di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2019. (Tempo/Silvy Riana Putri)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen meningkatkan layanan khusus bagi penumpang difabel di seluruh penerbangannya, termasuk komunikasi awak kabin menggunakan bahasa isyarat. Perseroan sebelumnya telah bertemu dengan Komunitas Teman Tuli dan Teman Dengar di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memperoleh sejumlah masukan.

"Ke depannya kami akan membekali awak pesawat dengan kemampuan bahasa isyarat untuk memperlancar perjalanan, khususnya dalam hal komunikasi dua arah,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangannya, Jumat petang, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Apa Kabar Brompton dan Harley Davidson Selundupan di Pesawat Garuda

Irfan mengatakan maskapainya saat ini telah memiliki layanan khusus bagi penumpang difabel. Fasilitas tersebut meliputi penyediaan konter check-in khusus, kursi roda, kursi prioritas, garis keamanan, hingga staf yang akan mendampingi penumpang yang memiliki kebutuhan khusus sampai pengambilan bagasi.

Para awak kabin Garuda Indonesia pun, tutur Irfan, telah dibekali pelatihan seperti komunikasi dasar dengan kaum disabilitas hingga pendampingan dan prosedur evakuasi pada saat terjadi situasi darurat. Selain itu, Garuda Indonesia menyediakan kartu instruksi yang disampaikan dengan tulisan timbul alias (braille) dan video keselamatan yang dilengkapi dengan bahasa isyarat agar lebih mudah dipahami oleh penumpang berkebutuhan khusus.

Lebih lanjut, Garuda Indonesia menyediakan infrastruktur penunjang, seperti fasilitas sprinter service yang disiapkan bersama pengelola bandara. Garuda juga memiliki layanan handling penumpang oleh petugas darat guna memudahkan proses perpindahan penumpang, baik dari maupun menuju pesawat.

“Kami memahami bahwa setiap penumpang memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda-beda," kata Irfan.

Menurut Irfan, peningkatan fasilitas dilakukan di masa pandemi untuk menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman. Selain meningkatkan layanan untuk difabel, Garuda Indonesia berupaya menambah kenyamanan dengan menerapkan protokol kesehatan secara konsisten.

Irfan mencontohkam penerapan physical distancing atau jaga jarak dalam penerbangannya. Meski Kementerian Perhubungan telah mengizinkan kapasitas angkut 100 persen untuk maskapai, Irfan memastikan Garuda Indonesia akan tetap memberi jarak atau mengosongkan satu kursi.

Garuda juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh armada secara berkala, menyediakan sanitizer, serta memastikan penumpang dan staf menggunakan masker. Selanjutnya, Irfan menekankan Garuda terus meningkatkan standar keamanan untuk aspek manufaktur pesawat demi menjaga keselamatan penerbangan. "Upaya menyeluruh dan berlapis yang kami terapkan dalam menjalankan prosedur inspeksi dan perawatan armada," ucapnya.


Berita terkait

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

3 jam lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

1 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya