Anggota KNKT memeriksa serpihan badan pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Terminal JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 13 Januari 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta keluarga penumpang dan awak Sriwijaya Air SJ 182 untuk tidak begitu saja mempercayai analisa yang beredar di media sosial. KNKT berjanji memberikan laporan awal kepada publik selambat-lambatnya 30 hari sejak kecelakaan terjadi.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menegaskan data-data yang beredar luas di media sosial harus divalidasi, harus dicek sumber dan kebenarannya. Data yang beredar belumlah divalidasi sehingga KNKT hanya akan memberikan pernyataan berdasarkan hasil pemeriksaan kotak hitam atau black box.
“Soal kecepatan pesawat dalam 1 detik berubah menjadi 50 knot. Hal ini tidaklah benar. Bahkan mobil balap saja tidak secepat itu," ujarnya, Rabu, 13 Januari 2021.
Soerjanto mengimbau agar spekulasi-spekulasi semacam itu tidak perlu disebarluaskan karena tidak benar.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo akan membuat laporan yang detail dan menyeluruh setelah proses investigasi benar-benar selesai dilakukan.
KNKT akan menghadirkan laporan awal investigasi dalam waktu 30 hari. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan internasional, untuk memberi laporan awal kepada publik selambat-lambatnya 30 hari, sejak kecelakaan terjadi. <!--more--> Namun, lanjutnya, dalam 30 hari itu, mungkin belum termasuk analisa KNKT, karena membutuhkan waktu untuk mengungkap penyebabnya seperti apa, masalahnya dimana, atau pemeliharaannya bagaimana, semua pasti akan diungkapkan.
Direktur Sriwijaya Air Jefferson Jauwena juga mengharapkan cockpit voice recorder (CVR) dapat segera ditemukan. Lewat penemuan ini, kata dia, besar harapannya agar proses investigasi penyebab kecelakaan SJ-182 dapat segera diungkap, dan menjadi panduan dunia aviasi ke depannya.
“Ini bisa menghentikan seluruh spekulasi yang beredar di masyarakat," ujarnya.
Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 SJ182 diduga jatuh di dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pukul 14.40 WIB.
Pesawat Sriwijaya Air itu membawa 62 orang. Sebanyak 50 orang merupakan penumpang dan 12 lainnya adalah kru. Pesawat semestinya dijadwalkan tiba di Pontianak pukul 15.50 WIB.