Pemerintah Percepat Realisasi Perlindungan Sosial di Tengah PPKM

Jumat, 8 Januari 2021 10:00 WIB

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan selaku Ketua Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Iskandar Simorangkir saat memberikan sambutan di acara peluncuran hasil survei nasional Inklusi Keuangan Indonesia 2018, Kamis (14/11), di Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan mempercepat realisasi jaminan perlindungan sosial pada kuartal I 2021. Percepatan dilakukan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM untuk menekan efek pelemahan ekonomi.

"Kami mempercepat pengeluaran perlinsos (perlindungan sosial) untuk meningkatkan daya beli," ujar Deputi bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir saat dihubungi pada Kamis, 7 Januari 2021.

Pemerintah telah menetapkan anggaran untuk program perlindungan sosial dalam APBN 2021 sebesar Rp 408,8 triliun. Anggaran itu dialokasikan untuk melanjutkan program perlindungan sosial 2020.

Program perlindungan sosial yang akan dikucurkan adalah program keluarga harapan. Sebanyak 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) telah direncanakan menerima bantuan dengan anggaran total Rp 30,4 triliun.

Kemudian, pemerintah akan melanjutkan program sembako untuk 18,5 juta KPM.
Anggaran yang ditetapkan untuk program ini sebesar Rp 44,7 triliun.

<!--more-->

Lebih lanjut, pemerintah akan memberikan bantuan sosial tunai untuk 10 juta KPM dengan masing-masing penerima memperoleh bantuan Rp 200 ribu. Untuk periode Januari hingga Juni 2021, Kementerian Sosial menyiapkan anggaran sebesar Rp 12 triliun.

Selanjutnya, pemerintah melanjutkan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional. Program ini dikucurkan untuk 96,8 juta orang.

Lantas, pemerintah pun akan melanjutkan program Kartu Prakerja. Tahun lalu, sebanyak 5,6 juta orang telah menerima bantuan.

Iskandar mengatakan untuk menjaga daya beli, pemerintah juga mengakselerasi ekonomi digital melalui transaksi via daring. Kemudian, pemerintah akan mempercepat vaksinasi agar pemulihan di sisi kesehatan dan ekonomi cepat tercapai.

Iskandar mengatakan, dengan berbagai upaya strategis ini, negara tak akan terlalu sulit mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal pertama. “Triwulan I tahun lalu kan growth-nya juga rendah. Jadi untuk dapat growth positif (tahun ini) seharusnya juga tidak sulit apalagi dengan kebijakan vaksin mulai disuntikkan,” ucapnya.

<!--more-->

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 tak akan terkontraksi meski pemerintah menerapkan PPKM di awal tahun. Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun nanti akan mencapai kisaran 5 persen seperti prediksi sebelumnya.

Sejumlah faktor, kata Airlangga, bakal menjadi pengungkit pemulihan ekonomi pada 2021. Beberapa pendorong ini meliputi naiknya manufacturing purchasing managers index atau indeks manajer pembelian menjadi 50,6 per November 2020 dari semula 47,8 pada Oktober 2020, peningkatan harga minyak sawit mentah menjadi 4.000 ringgit Malaysia atau tertinggi dalam 9 tahun terakhir, hingga melonjaknya harga nikel.

“Yang belum naik adalah BBM. Tapi karena kita banyak impor BBM, ini cukup menguntungkan untuk Indonesia. Dengan keyakinan ini, kita cukup optimistis,” tutur Airlangga.

Di saat yang sama, pasar saham dan sektor keuangan mengalami penguatan akibat efek proxy ekonomi di pasar global yang acap terjadi pada awal tahun. Kepercayaan pasar tercermin dari pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG yang masih perkasa di level 6.000, meski pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

Kendati laju IHSG sempat terpelincir di level 5.000 pada Rabu lalu, Airlangga menyebut posisinya kembali ke tingkat optimistis hingga 6.128 pada Kamis pagi, 7 Januari. Airlangga mengklaim kondisi ini terjadi setelah pemerintah memberikan penjelasan terkait kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

BACA: Pemerintah Pakai Istilah PPKM, Apa Bedanya dengan PSBB?



FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

2 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

5 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

6 hari lalu

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

Ade Suryaman, menghadiri acara penting terkait penyaluran TKD dan pemberian penghargaan kinerja di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi pada Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya