Sri Mulyani Ungkap Sebab Penerimaan Pajak Masih Kurang Rp 128,8 T dari Target

Rabu, 6 Januari 2021 21:32 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penerimaan pajak pada tahun 2020 adalah Rp 1.070 triliun atau hanya mencapai 89,3 persen dari target di Peraturan Presiden 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.

Berdasarkan beleid tersebut, pemerintah menargetkan penerimaan pajak 2020 sebesar Rp 1.198,8 triliun. Artinya sepanjang tahun lalu, terdapat kekurangan atau shortfall pajak sebesar Rp 128,8 triliun.

Realisasi pajak pada tahun 2020 itu pun terkontraksi 19,7 persen dibanding realisasi tahun lalu yang mencapai 1.332,7 triliun. "Ini lebih baik dari estimasi kontraksinya 21 persen. sehingga sedikit lebih baik, meski kontraksinya tetapi sangat dalam dibandingkan tahun lalu," ujar Sri Mulyani dalam konferensi video, Rabu, 6 Januari 2020.

Sri Mulyani mengatakan ada dua penyebab target penerimaan pajak tersebut tidak tercapai. Pertama, wajib pajak mengalami penurunan kegiatan ekonomi. Kedua, pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha yang terimbas dampak pandemi Covid-19, antara lain melalui PPh 21 ditanggung pemerintah, pengurangan PPh pasal 25, restitusi PPN dipercepat, dan PPh final UMKM ditanggung pemerintah.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.642,6 triliun. Target itu lantas direvisi menjadi Rp 1.198,8 triliun pada Perpres 72 Tahun 2020.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Menurut Sri Mulyani, Pajak Penghasilan Migas mengalami pukulan paling dalam. Hal ini disebabkan harga minyak yang belum pulih dan lifting minyak yang di bawah asumsi pemerintah. Tahun ini, pemerintah mengumpulkan Rp 33,2 triliun dari PPh migas. Capaian itu melebihi target di Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 31,9 triliun.

Namun, angka tersebut terkontraksi 43,9 persen dibanding realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 59,2 triliun. Angka tersebut juga di bawah target awal pemerintah Rp 57,4 triliun.

Adapun pajak non-migas terkumpul sebanyak Rp 1.036,8 triliun. Angka tersebut hanya 88,8 persen dibanding target di Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 1.167 triliun. Dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 1.273,5 triliun, realisasi tahun ini terkontraksi 18,6 persen.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo mengatakan penyebab terjadinya shortfall pajak selain akibat perekonomian yang turun dan pemberian insentif, juga disebabkan oleh keterbatasan dalam melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pemungutan pajak.

Ia menjelaskan, insentif yang diberikan pemerintah di 2020 adalah sekitar Rp 56 triliun, di antaranya Rp 3,4 triliun berasal dari pajak ditanggung pemerintah, sisanya pajak foregone sekitar Rp 52,7 triliun. "Ini kira-kira gambaran kenapa tahun 2020 pajak mengalami penurunan sekitar 19,7 persen," ujar Suryo.

Baca: Rencana PSBB Jawa Bali, Sri Mulyani: Kalau Tidak Dilakukan, Malah Getting Worse

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

17 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya