Sri Mulyani Sebut Perempuan Lebih Besar Menanggung Beban Pandemi Covid-19

Senin, 4 Januari 2021 21:21 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Saat Acara Webinar Zoom Meeting antuan Subsidi Upah bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-PNS di Lingkungan Kemendikbud 2020.

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dampak pandemi Covid-19 bagi perempuan jauh lebih berat. Perempuan, khususnya kelompok tenaga kerja, dihadapkan pada beban ganda selama di bekerja dari rumah alias work from home (WFH).

“Mereka (perempuan) harus menghadapi WFH dengan tetap mengurusi pekerjaan rumah, membantu anak-anak sekolah melalui Internet. Ini tidak pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Sri Mulyani dalam webinar bertajuk ‘Refleksi Awal Tahun 2021 Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia’, Senin, 4 Januari 2021.

Baca Juga: Investor Obligasi Didominasi Perempuan, Sri Mulyani: Negara Utangnya ke Ibu-ibu

Sri Mulyani pun menyebut tak sedikit perempuan kehilangan pekerjaan selama pagebluk, khususnya di sektor pariwisata dan UMKM. Menyitir data Kementerian Ketenagakerjaan, sebanyak 623.407 pekerja perempuan dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Pekerja perempuan juga mengalami kesenjangan upah dengan pendapatan yang lebih sedikit. Padahal, kata dia, beban kerja yang ditanggung perempuan sama beratnya dengan laki-laki.

Advertising
Advertising

Selain itu, berdasarkan temuan global, tingkat kekerasan dalam rumah tangga pun melonjak. Akibatnya, banyak perempuan menjadi korban. Permasalahan tersebut menyebabkan dampak pandemi Covid-19 tak hanya berimbas pada sisi kesejahteraan, tapi juga mental masyarakat.

Untuk mengatasi dampak Covid-19 yang asimetris, Sri Mulyani mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN telah didesain dengan manfaat yang lebih besar untuk perempuan. “Kalau dilihat dukungan yang diberikan pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional, secara langsung dan tidak langsung targetnya perempuan,” tutur dia.

Sri Mulyani menjelaskan lebih dari 90 persen bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) diterima oleh perempuan sebagai kepala keluarga. Pada 2020, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 220,39 triliun untuk perlindungan sosial.

Di samping itu, bantuan permodalan UMKM melalui program Mekaar juga banyak dijalankan oleh perempuan. Di Indonesia, kata Sri Mulyani, 53,76 persen UMKM dimiliki oleh perempuan, yang 97 persen karyawannya juga merupakan perempuan.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya