Alasan Menperin Yakin RI Lebih Unggul Gaet Investor Mobil Listrik dari Tetangga

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 28 Desember 2020 14:08 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan keterangannya seusai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Oktober 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis upaya pemerintah dalam mengembangkan industri mobil listrik di Indonesia sudah sangat baik.

"Kami sudah melakukan perhitungan simulasi terhadap, atau berkaitan dengan insentif yang diberikan oleh negara lain, khususnya negara yang menjadi kompetitor utama kita dalam mengembangkan industri otomotif berbasis baterai atau listrik," ujar Agus dalam konferensi video, Senin, 28 Desember 2020.

Agus mengatakan kebijakan insentif yang disiapkan pemerintah, baik terkait sisi permintaan atau pun pasokan, sudah sangat kompetitif. Mengacu kepada kebijakan negara lain pun, ia meyakini kebijakan Indonesia sudah tepat.

Di samping itu, Agus mengatakan Indonesia memiliki keunggulan tersendiri ketimbang negara lain dalam pengembangan mobil listrik ini. "Yang tidak dimiliki negara lain adalah Indonesia penduduknya luar biasa besar," ujar dia.

Ia meyakini keunggulan tersebut akan bisa menggaet minat investor untuk menanamkan duitnya di Indonesia. Meskipun, sudah ada negara tetangga yang terlebih dahulu mengembangkan industri otomotif berbasis listrik ketimbang Indonesia.

Selanjutnya: Daya Beli Masyarakat...

<!--more-->

Advertising
Advertising

"Tapi, dengan populasi kita yang sangat besar, yang membawa ketertarikan investor ini adalah bahwa faktanya rasio kepemilikan kendaraan bermotor roda empat di Indonesia masih sangat rendah ketimbang rasio kepemilikan roda empat untuk Thailand, Malaysia, Filipina, maupun Vietnam," ujar Agus.

Belum lagi, tuturnya, apabila Indonesia nantinya mencapai target menjadi sepuluh besar ekonomi dunia pada 2030, maka daya beli masyarakat juga akan melonjak. Dengan demikian, ia meyakini masyarakat bakal lebih banyak berbelanja mobil. Hal ini bisa untuk menyakinkan investor.

"Nanti itu ruangnya sangat besar. Bukan hanya populasinya yang besar, tapi rasio kepemilikan kendaraan roda empat masih sangat rendah. Itu salah satu poin yang dilihat calon investor," ujar dia.

Kekuatan Indonesia lainnya, kata Agus, adalah banyaknya sumber daya nikel di Tanah Air yang bisa diolah menjadi baterai. Sehingga, nantinya industri mobil listrik dan baterai bisa terintegrasi. "Hal-hal ini tentu yang kami yakini menjadi kekuatan kita."

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

4 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

5 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

8 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

9 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

10 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya