Alasan Menperin Yakin RI Lebih Unggul Gaet Investor Mobil Listrik dari Tetangga
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 28 Desember 2020 14:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis upaya pemerintah dalam mengembangkan industri mobil listrik di Indonesia sudah sangat baik.
"Kami sudah melakukan perhitungan simulasi terhadap, atau berkaitan dengan insentif yang diberikan oleh negara lain, khususnya negara yang menjadi kompetitor utama kita dalam mengembangkan industri otomotif berbasis baterai atau listrik," ujar Agus dalam konferensi video, Senin, 28 Desember 2020.
Agus mengatakan kebijakan insentif yang disiapkan pemerintah, baik terkait sisi permintaan atau pun pasokan, sudah sangat kompetitif. Mengacu kepada kebijakan negara lain pun, ia meyakini kebijakan Indonesia sudah tepat.
Di samping itu, Agus mengatakan Indonesia memiliki keunggulan tersendiri ketimbang negara lain dalam pengembangan mobil listrik ini. "Yang tidak dimiliki negara lain adalah Indonesia penduduknya luar biasa besar," ujar dia.
Ia meyakini keunggulan tersebut akan bisa menggaet minat investor untuk menanamkan duitnya di Indonesia. Meskipun, sudah ada negara tetangga yang terlebih dahulu mengembangkan industri otomotif berbasis listrik ketimbang Indonesia.
Selanjutnya: Daya Beli Masyarakat...
<!--more-->
"Tapi, dengan populasi kita yang sangat besar, yang membawa ketertarikan investor ini adalah bahwa faktanya rasio kepemilikan kendaraan bermotor roda empat di Indonesia masih sangat rendah ketimbang rasio kepemilikan roda empat untuk Thailand, Malaysia, Filipina, maupun Vietnam," ujar Agus.
Belum lagi, tuturnya, apabila Indonesia nantinya mencapai target menjadi sepuluh besar ekonomi dunia pada 2030, maka daya beli masyarakat juga akan melonjak. Dengan demikian, ia meyakini masyarakat bakal lebih banyak berbelanja mobil. Hal ini bisa untuk menyakinkan investor.
"Nanti itu ruangnya sangat besar. Bukan hanya populasinya yang besar, tapi rasio kepemilikan kendaraan roda empat masih sangat rendah. Itu salah satu poin yang dilihat calon investor," ujar dia.
Kekuatan Indonesia lainnya, kata Agus, adalah banyaknya sumber daya nikel di Tanah Air yang bisa diolah menjadi baterai. Sehingga, nantinya industri mobil listrik dan baterai bisa terintegrasi. "Hal-hal ini tentu yang kami yakini menjadi kekuatan kita."
CAESAR AKBAR