Ada 17 Perusahaan Bersiap Melantai di Bursa Efek Indonesia

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 25 Desember 2020 14:20 WIB

Aktivitas pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 10 September 2020. Penghentian perdagangan saham dilakukan pada pukul 10.36 WIB. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan masih ada 17 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Berdasarkan data BEI per 23 Desember 2020 terdapat 17 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham di BEI.

Salah satunya akan melantai di bursa sebelum pergantian tahun. “Progress terkini dari proses IPO yang dilakukan, satu di antaranya diprediksi akan melakukan IPO pada bulan Desember 2020,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, Kamis, 24 Desember 2020.

Dari 17 perusahaan yang ada dalam pipeline, diramaikan oleh 6 perusahaan berasal dari sektor Trade, Services & Investment. Kemudian masing-masing 2 perusahaan dari sektor Property, Real Estate & Building Construction; Infrastructure, Utilities, & Transportation; Agriculture; Miscellaneous Industry; dan Finance. Sementara satu lainnya dari sektor Mining.

Sementara itu, per 22 Desember 2020 telah ada 50 perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia melalui IPO dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp5,49 triliun. Realisasi tersebut jauh di bawah pencapaian tahun lalu, di mana sepanjang 2019 ada 55 perusahaan yang IPO dan berhasil mengumpulkan Rp14,87 triliun dari pasar modal.

Nyoman Yetna mengatakan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia menjadi salah satu penyebab menurunnya fund raising dari pasar modal tahun ini dibandingkan tahun lalu. Meskipun demikian, Nyoman optimistis tahun depan akan lebih baik seiring dengan hadirnya sejumlah kebijakan pemerintah seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan kebijakan terkait penyediaan vaksin kepada masyarakat.

Advertising
Advertising

Menurut Nyoman, kebijakan tersebut akan menumbuhkan optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan mencapai 5 persen pada tahun 2021 sebagaimana proyeksi Bappenas. “Dengan demikian kami berharap jumlah pencatatan efek baik saham maupun EBUS dan efek-efek lainnya serta jumlah dana yang dihimpun akan meningkat seiring dengan potensi rebound sektor-sektor industri di tahun 2021,” kata Nyoman.

Baca juga:Benarkah Transaksi Surat Berharga Kena Bea Meterai Mulai Tahun Depan?

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

8 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

5 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya