Sakti Wahyu Trenggono Jadi Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti: Semoga Amanah

Rabu, 23 Desember 2020 11:18 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Susi Pudjiastuti mengucapkan selamat atas terpilihnya Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru. Trenggono menggantikan menteri sebelumnya, Edhy Prabowo yang mundur setelah menjadi tersangka dalam kasus ekspor benih lobster.

"Mas Trenggono, selamat atas tugas baru sebagai Menteri Kelautan dan Perikananan. Semoga amanah," kata Susi yang merupakan mantan menteri sebelum Edhy Prabowo tersebut, lewat akun twitter-nya @susipudjiastuti pada Rabu, 23 Desember 2020.

Ucapan selamat ini disampaikan Susi dengan membalas cuitan dari Sakti Wahyu di akun twitter-nya @saktitrenggono. Dalam cuitan itu Trenggono mengumumkan penunjukkan sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Penunjukkan Trenggono sebagai menteri diumumkan Jokowi pada Selasa siang, 22 Desember 2020. Selain Trenggono, ada beberapa menteri lain yang ditunjuk, seperti Sandiaga Uno, rival politik Jokowi di Pemilu Presiden 2019 sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Pada sore hari yang berbahagia ini, bersama Bapak Wakil Presiden ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di anggota kabinet Indonesia Maju," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Usai resmi ditunjuk Jokowi, Trenggono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan ini berjanji akan belajar cepat untuk mengetahui isu-isu utama di sektor yang akan dikelola nantinya. Lalu, memberikan solusi yang tepat agar Indonesia sebagai negara bahari dapat berjaya.

"Saya bukan orang yang pandai beretorika, saya hanya ingin segera bekerja bersama seluruh pemangku kepentingan untuk kemajuan sektor bahari," kata Trenggono dalam keterangan tertulis kepada Tempo.

Berdasarkan sumber Tempo, nama Susi sebenarnya masuk bursa untuk menggantikan Edhy Prabowo. Selain Susi, ada juga nama Laksamana Madya TNI (Purn) Eko Djalmo Asmadi, eks Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Tapi akhirnya, Sakti Wahyu Trenggono lah yang dipilih Jokowi menjadi menteri.

Baca: KKP Kembali Disentil Soal Kebijakan Alat Tangkap

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

2 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

3 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

4 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

10 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

11 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

12 hari lalu

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

KKP menduga kapal Cina ilegal itu masih berada di perairan sekitar Laut Aru.

Baca Selengkapnya

KKP Raih Pengakuan Standar Internasional Anti Suap

20 hari lalu

KKP Raih Pengakuan Standar Internasional Anti Suap

Dua unit di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) yaitu Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang dan Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru menerima pengakuan berstandar internasional sebagai unit kerja yang menjalankan sistem manajemen anti penyuapan dalam memberikan pelayanan kepada publik.

Baca Selengkapnya