Rilis Aplikasi Tol Laut, Budi Karya: Jangan Jadi Hiasan yang Tak Dimanfaatkan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 15 Desember 2020 15:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan meluncurkan aplikasi Sitolaut untuk meningkatkan kualitas layanan tol laut. Menteri Perhubungan Budi Karya meminta aplikasi ini bermanfaat secara optimal, baik bagi masyarakat, pelaku usaha, operator kapal, maupun pemerintah.
“Ini jangan jadi suatu barang hiasan yang tidak bisa dimanfaatkan. Koordinasi antara Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, juga pelaku usaha dilakukan secara komprehensif,” ujar Budi Karya dalam peluncuran aplikasi Sitolaut yang ditayangkan melalui Youtube Kementerian Perhubungan, Selasa, 15 Desember 2020.
Sitolaut merupakan pengembangan dari platform Logistic Communication System atau LCS. Bila LCS sebelumnya hanya bisa diakses melalui situs website, Sitolaut kini tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh di PlayStore.
Melalui aplikasi Sitolaut, masyarakat dapat melacak pergerakan barang hingga mengecek disparitas harga kebutuhan pokok maupun komoditas di lapangan. Kemudian, aplikasi ini menyajikan dua kategori, yakni pengiriman barang dan pengiriman ternak.
Sebelum diluncurkan, aplikasi Sitiolaut lebih dulu melalui proses pengetesan oleh regulator, operator kapal, perwakilan pengirim, dan perwakilan consignee atau pihak yang membeli barang. Pada Oktober lalu, pengetesan selesai dilakukan dan dilanjutkan dengan bimbingan teknis serta sosialisasi di sepuluh pelabuhan singgah.
<!--more-->
Kesepuluh pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Makassar, Tahuna, Padang, Ambon, Timika, Saumlaki, Natuna, Aceh, Kupang, dan Nabire. Setelah beroperasi secara resmi, aplikasi Sitolaut dapat diakses oleh pihak yang membeli barang atau consignee, suplier, pengirim atau shipper, operator barang, regulator, dan reseller.
Budi Karya berharap layanan tol laut akan menjangkau masyarakat di wilayah terpencil, terdepan, dan terluar. “Kita harus bawa barang ke Papua, lalu masuk ke sungai-sungai,” ucapnya.
Di samping itu, tol laut digadang-gadang dapat mendorong peningkatan produksi hasil bumi dan memperluas distribusinya. “Hasil bumi dari Indonesia bagian timur bisa berjalan, bisa dibawa oleh kapal-kapal sehingga yang di Jawa bisa mengkonsumsinya,” ucap Budi Karya.
BACA: Anggarkan Rp 398 M, Kemenhub Bangun Pelabuhan Laut Sanur di Bali
FRANCISCA CHRISTY ROSANA