Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dari Rp 695 triliun alokasi anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) saat ini terealisasi sebesar Rp 444 triliun.
"Sudah terlaksanakan sebesar 63,3 persen dari pagu," kata Sri Mulyani dalam Ngobrol @Tempo secara virtual, Jumat, 11 Desember 2020.
Adapun dia menuturkan dalam rangka menangani Covid-19 dan dampak secara sosial ekonomi, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perpu Nomor 1 tahun 2020, yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020.
Adapun Kemenkeu mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 dan PEN sebesar Rp 695,2 triliun. Sebanyak Rp 97,90 triliun untuk program kesehatan, Perlindungan sosial Rp 233,69 triliun, sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemda) Rp 65,97 triliun.
Selanjutnya, UMKM Rp 115,82 triliun, pembiayaan korporasi Rp 61,2 triliun, dan insentif usaha Rp 120,6 triliun.
Untuk mengetahui rincian detail mengenai anggaran ini, publik bisa mengakses laman khusus yang disediakan Kementerian Keuangan yaitu: https://kemenkeu.go.id/covid19.
Pada 30 November lalu, Sri Mulyani mengatakan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) terealisasi sebesar Rp 431 triliun. Angka itu setara dengan 62,1 persen dari pagu anggaran.