Airlangga Sebut Vaksin Covid-19 Bisa Selesaikan 2 Persoalan Sekaligus
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 9 Desember 2020 19:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sumber dari persoalan di tengah pandemi Covid-19 adalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan menyebabkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi dan sosial turun.
Karena itu, Airlangga menyakini vaksinasi adalah pengubah permainan alias game changer di tengan pagebluk ini.
"Vaksinasi akan menyelesaikan dua persoalan sekaligus, kesehatan dan kepercayaan publik untuk kembali beraktivitas dan berkegiatan sosial," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 Desember 2020.
Airlangga berujar hadirnya vaksin 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 di Indonesia memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat. Apalagi, ia mengklaim bahwa Indonesia adalah salah satu negara di Asean yang pertama mendapat vaksin.
"Karena Pemerintah berhasil mendapatkan akses terhadap vaksin yang sudah dirintis sejak awal pandemi di Maret 2020 yang lalu,” tutur Airlangga.
Di sisi lain, Airlangga mengatakan pemerintah juga tengah menyiapkan pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja yang diklaim sebagai reformasi struktural yang sudah lama ditunggu dan diyakini sebagai akselerator pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Pasalnya, ia berujar salah satu tujuan utama beleid itu adalah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja melalui pemberian kemudahan berusaha dan investasi.
<!--more-->
“Penciptaan lapangan kerja sangat mendesak untuk dilakukan, karena 70 juta dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal. Apalagi Indonesia memiliki potensi bonus demografi dalam 10–15 tahun ke depan, sehingga peningkatan investasi sangat penting untuk penciptaan lapangan kerja,” ujar Airlangga.
Pelaku pasar pun, menurut Airlangga, meyakini implementasi Undang-Undang Cipta Kerja akan memberikan banyak kemudahan berusaha dan kepastian pengelolaan investasi hingga tingkat pemerintah daerah. Saat ini penyusunan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Cipta Kerja terus dilakukan dengan membuka partisipasi masyarakat seluas-luasnya.
Sebelumnya, J.P. Morgan memproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif didorong oleh kegiatan ekonomi yang mulai pulih Kembali, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.
Saat ini, ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren pemulihan setelah sempat terkontraksi sebesar -5,32 persen year-on-year pada triwulan kedua 2020, dan membaik pada triwulan ketiga menjadi -3,49 persen year-on-year, atau tumbuh sebesar 5,5 persen secara kuartalan.
Beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi adalah sektor keuangan, infrastruktur / industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah. Indonesia pun diyakini akan mengalami lonjakan ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan.
Kemenko Perekonomian mencatat ekonomi internet Indonesia saat ini mempunyai kapasitas US$ 50 Miliar, yang terdiri dari 5 persen PDB dan lebih dari 10 persen kapitalisasi pasar saham. Saat ini, Indonesia merupakan rumah dari lima bisnis rintisan dengan predikat unicorn, yaitu Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan OVO yang diyakini akan menjadi katalisator investasi.
Baca: Pemerintah Jepang Resmi Gelontorkan Paket Stimulus Rp 10 Kuadriliun
CAESAR AKBAR