Skenario Optimis, IHSG Diprediksi Tembus 7.000 di Tahun Depan

Selasa, 8 Desember 2020 19:57 WIB

Pergerakan Index Harga Saham Gabungan pada layar monitor di Jakarta, Jumat, 6 November 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (6/11/2020) di tengah kenaikan bursa global yang menyambut Pilpres AS 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Proyeksi positif terkait kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun depan terus bermunculan jelang akhir tahun. Dalam salah satu skenario terbaik atau bull case, indeks disebut bisa naik hingga level 7.000.

Kepala Divisi Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya memperkirakan IHSG akan terus mempertahankan kinerja baiknya sepanjang Desember dengan target akhir tahun di level 5.900. Pun, kinerja positif indeks komposit disebut akan langgeng hingga tahun depan.

“IHSG untuk 2021 big tren-nya akan naik,” kata Hariyanto dalam webinar Prospek Ekonomi 2021, Selasa 8 Desember 2020.

Lebih lanjut Hariyanto menjelaskan pihaknya memasang target IHSG untuk skenasio dasar (base case) bisa mencapai level 6.880 pada akhir 2021 atau naik sekitar 17 persen dari perkiraan posisi akhir 2020.

Skenario ini berdasarkan asumsi pendapatan dari emiten IHSG dapat bertumbuh 25 persen year on year (yoy) pada 2021 dan tumbuh 16 persen yoy pada 2022. Ditambah dengan tren inflow asing yang terus berlanjut ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia.

<!--more-->

Selanjutnya, untuk skenario yang lebih optimistis (bull case) dia menyebut indeks komposit berpeluang menutup tahun depan di level 7.150 atau sekitar 21 persen potensi upside.

“Ini bisa terjadi jika earnings IHSG tumbuh kembali ke level prapandemi dan realisasi Omnibus Law dalam mendorong investasi langsung dari asing itu lebih cepat dari ekspektasi,” kata Hariyanto.

Pada skenario paling atas tersebut, diasumsikan pertumbuhan pendapatan emiten IHSG dapat mencapai 30 persen yoy pada 2021 dan 16 yoy pada 2022. Pun, PE ratio IHSG bisa menyentuh 16.5x.

Sementara untuk skenario terburuk (bear case) IHSG diproyeksi hanya mampu mencapai level 5.150 di akhir 2021 atau 12 persen downside potensial. Ditekan oleh pertumbuhan laba yang hanya sekitar 10,5 persen pada 2021 dan 16 persen pada 2022.

Kondisi terburuk ini bisa terjadi jika pandemi ternyata berlangsung lebih lama dari perkiraan sehingga membuat pertumbuhan laba emiten lesu dan asing kembali melakukan capital outflow dari pasar saham Indonesia.

“Tapi potensial keterjadiannya relatif rendah yaitu sekitar 15 persen,” pungkas Hariyanto.

Hariyanto mengatakan capital inflow diperkirakan masih berlanjut mengingat jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kinerja tahun berjalan indeks komposit Indonesia masih mencetak kinerja negatif sehingga terbilang masih atraktif bagi investor.

“Ini tentu menarik bagi global investor yang ingin mencari effective return apalagi kalau lihat dari valuasi indeks IHSG masih murah,” tutur dia.

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

2 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

8 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

9 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya