Bos BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Capai 5,8 Persen

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 7 Desember 2020 15:54 WIB

Wartawan tengah melihat secara daring pemaparan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bid yang masuk untuk Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 44,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melihat pemulihan ekonomi di Tanah Air tengah berlangsung. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal mulai tumbuh positif pada kuartal IV 2020, meskipun masih sangat kecil.

"Tahun depan kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada antara 4,8 hingga 5,8 persen didukung oleh konsumsi, ekspor, dan investasi," ujar Perry dalam konferensi video, Senin, 7 Desember 2020.

Seiring pemulihan ekonomi yang terjadi, Perry memperkirakan inflasi pada tahun depan akan berada dalam sasaran 3 persen plus minus 1 persen dari Produk Domestik Bruto. Angka itu naik dari perkiraan pada akhir tahun ini yang berada di kisaran 1,5 persen PDB.

Selanjutnya, Perry berujar rupiah juga akan berada pada level stabil dan cenderung menguat. Begitu pula stabilitas eksternal yang terjaga dengan defisit neraca transaksi berjalan tahun ini akan berada di bawah 1,5 persen PDB dan tahun depan di kisaran 1,5 persen PDB.

"Stabilitas sistem keuangan juga terjaga, kami perkirakan meskipun sekarang kredit itu rendah, tapi tahun depan dengan proses perbaikan ekonomi, pertumbuhan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga berkisar antara 7-9 persen," tuturnya.

Dengan demikian, Perry yakin proses pemulihan ekonomi terus berlangsung dan untuk itu, optimisme akan pertumbuhan ekonomi dan prospek ekonomi tahun depan yang lebih baik perlu didorong.
<!--more-->
Meskipun demikian, prospek ekonomi yang lebih baik itu, menurut Perry memerlukan sinergi semua pihak dan memerlukan satu kondisi prasyarat, yaitu vaksinasi yang telah dimulai dan penerapan disiplin protokol kesehatan yang tetap berjalan. Mengingat, persoalan yang dihadapi saat ini bersumber dari Covid-19 yang belum terkendali.

"Alhamdulillah pemerintah sudah memesan vaksin dan akan mulai melakukan vaksinasi dalam waktu dekat. BI juga ikut mendanai vaksin ini dari sebagian dana burden sharing APBN 2020," ujar Perry. Dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, ia yakin kegiatan ekonomi akan berangsur-angsur membaik dan meningkatkan prospek pemulihan ekonomi Indonesia.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Gubernur Bank Indonesia Optimistis Ekonomi Tumbuh Positif di Triwulan IV

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

15 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

15 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

17 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya