Wartawan tengah melihat secara daring pemaparan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bid yang masuk untuk Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 44,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank IndonesiaPerry Warjiyo melihat pemulihan ekonomi di Tanah Air tengah berlangsung. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal mulai tumbuh positif pada kuartal IV 2020, meskipun masih sangat kecil.
"Tahun depan kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada antara 4,8 hingga 5,8 persen didukung oleh konsumsi, ekspor, dan investasi," ujar Perry dalam konferensi video, Senin, 7 Desember 2020.
Seiring pemulihan ekonomi yang terjadi, Perry memperkirakan inflasi pada tahun depan akan berada dalam sasaran 3 persen plus minus 1 persen dari Produk Domestik Bruto. Angka itu naik dari perkiraan pada akhir tahun ini yang berada di kisaran 1,5 persen PDB.
Selanjutnya, Perry berujar rupiah juga akan berada pada level stabil dan cenderung menguat. Begitu pula stabilitas eksternal yang terjaga dengan defisit neraca transaksi berjalan tahun ini akan berada di bawah 1,5 persen PDB dan tahun depan di kisaran 1,5 persen PDB.
"Stabilitas sistem keuangan juga terjaga, kami perkirakan meskipun sekarang kredit itu rendah, tapi tahun depan dengan proses perbaikan ekonomi, pertumbuhan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga berkisar antara 7-9 persen," tuturnya.
Dengan demikian, Perry yakin proses pemulihan ekonomi terus berlangsung dan untuk itu, optimisme akan pertumbuhan ekonomi dan prospek ekonomi tahun depan yang lebih baik perlu didorong. <!--more--> Meskipun demikian, prospek ekonomi yang lebih baik itu, menurut Perry memerlukan sinergi semua pihak dan memerlukan satu kondisi prasyarat, yaitu vaksinasi yang telah dimulai dan penerapan disiplin protokol kesehatan yang tetap berjalan. Mengingat, persoalan yang dihadapi saat ini bersumber dari Covid-19 yang belum terkendali.
"Alhamdulillah pemerintah sudah memesan vaksin dan akan mulai melakukan vaksinasi dalam waktu dekat. BI juga ikut mendanai vaksin ini dari sebagian dana burden sharing APBN 2020," ujar Perry. Dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, ia yakin kegiatan ekonomi akan berangsur-angsur membaik dan meningkatkan prospek pemulihan ekonomi Indonesia.