Pekerja membungkus benih bening lobster (benur) ke dalam plastik di PT Grahafoods Indo Pacific, Jakarta, Rabu, 25 November 2020. Ekspor benur mengalir deras ke Vietnam setelah pemerintah membuka keran ekspor. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak tiga karung berisi 40 ribu ekor benih lobster diduga diselundupkan melalui Kapal Pelni KM Kelud dari Jakarta menuju Batam, Sabtu dinihari, 5 Desember 2020. Benur akan dikirimkan ke Singapura melalui jalur laut dengan tujuan akhir Vietnam.
"Tiga karung plus satu kantong plastik oksigen dan tiga pelaku," ujar Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Mugen Sartoto kepada Tempo, Ahad, 6 Desember 2020.
Kabar penyelundupan tersebut juga dikonfirmasi oleh Kepala KSOP Kelas I Dumai Herwanto. Herwanto mengatakan timnya telah melakukan operasi sejak kapal tiba di Batam pukul 06.00 WIB.
"KSOP Batam sudah berkoordinasi dengan petugas Bea Cukai, Karantina, dan Polres Pelabuhan. Saat ini kapal sedang merapat dan pihak kami sedang naik ke atas kapal," katanya.
Dua sumber Tempo yang mengetahui adanya penyelundupan mengatakan benur dikemas dalam dua koper berukuran 32 inci. Masing-masing koper memuat 20 ribu benur sehingga total lobster yang diselundupkan sebanyak 40 ribu ekor.
Selain dua koper, terdapat satu koper lainnya berisi oksigen kecil dan air. Koper-koper ini ditengarai dibawa oleh sejumlah orang yang menyewa kamar kelas VIP.
Setelah tiba di Batam, benur rencananya akan diangkut ke Singapura menggunakan speed boat. Speed boat tersebut diduga disewa dengan harga Rp 50 juta per kapal.
Sumber Tempo mengatakan, selama kebijakan ekspor benur dihentikan, sejumlah pengusaha terus melakukan penyelundupan melalui jalur laut. “Karena masih terus ada permintaan dari Vietnam,” tutur sumber. Penyelundupan disinyalir dilakukan sepekan sekali setiap Sabtu dinihari.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
6 hari lalu
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
13 hari lalu
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.