Sri Mulyani Jawab Anggapan Pajak Identik dengan Penjajahan

Jumat, 4 Desember 2020 04:11 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Saat Acara Webinar Zoom Meeting antuan Subsidi Upah bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-PNS di Lingkungan Kemendikbud 2020.

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab anggapan sejumlah pihak yang memandang pajak identik dengan penjajahan. Dia menjelaskan pajak justru menjadi sumber penerimaan utama negara yang menopang pembangunan.

“Ketika rasio pajak di sebuah negara masih rendah, hal ini menjadi penghalang bagi negara untuk bisa mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pangan, pertahanan, dan lain-lain,” ujar Sri Mulyani dalam akun instagram resmi terverifikasinya, @smindrawati, Kamis petang, 3 Desember 2020.

Menurut Sri Mulyani, banyak masyarakat yang belum menganggap pajak sebagai sebuah kewajiban. Mengutip ekonom Vito Tazi, Sri Mulyain pun mengatakan untuk membangun sistem perpajakan, negara mesti melakukan langkah-langkah tertentu yang tidak hanya berfokus pada institusi.

Negara, kata dia, harus didukung oleh pemangku kepentingan lain, misalnya pihak yang bergerak di bidang akademik. Sri Mulyani lalu mendukung upaya entitasnya melibatkan banyak akademikus untuk meneliti kebijakan pajak.

“Penelitian ilmiah yang dilakukan secara akurat, kredibel, dan evidence-based mengenai institusi perpajakan ini akan menghasilkan ide dan masukan konkret dalam mendesain organisasi pelayanan, pemeriksaan, serta kepatuhan pajak,” katanya.

Advertising
Advertising

Kajian-kajian yang dilakukan akademikus, tutur Sri Mulyani, akan membuka akses agar masyarakat menyadari kewajibannya sebagai wajib pajak. Dengan demikian, ia berharap ketaatan membayar kewajiban meningkat sehingga rasio pajak di Indonesia kian baik.

Pada 2019, Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak naik 1,4 persen secara year on year menjadi sebesar Rp 1.334 triliun. Meski demikian, penerimaan pajak tahun lalu itu masih sebesar 84,4 persen dari target yang dipatok sebelumnya sebesar Rp 1.577,6 triliun.

Tak tercapainya target 100 persen didorong oleh penurunan kinerja pajak untuk PPh migas serta PPN. Masing-masing mengalami kontraksi -8,7 persen (yoy) dan -0,8 persen (yoy). Adapun realisasi penerimaan dari kedua jenis pajak tersebut sebesar Rp 59,1 triliun dan Rp 532,9 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Anggap Eksekusi Belanja Daerah untuk Pemulihan Ekonomi Lambat

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

9 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

22 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya