Bank Indonesia: Suku Bunga Akan Tetap Rendah sampai Sinyal Inflasi Meningkat

Kamis, 3 Desember 2020 13:50 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut tingkat suku bunga acuan akan tetap rendah sampai batas waktu ada sinyal inflasi kembali meningkat.

“Suku bunga akan tetap rendah sampai dengan muncul tanda-tanda tekanan inflasi meningkat,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis 3 Desember 2020.

Menurut dia, suku bunga acuan atau BI Seven Days Reverse Repo Rate saat ini yang mencapai 3,75 persen merupakan yang terendah sepanjang sejarah.

Penurunan suku bunga acuan itu dilakukan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI per November 2020 sehingga total sejak November 2019, bank sentral ini sudah menurunkan 125 basis poin.

Penurunan suku bunga acuan itu dilakukan Bank Indonesia tersebut setelah sebelumnya mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4 persen pada periode Juli-Oktober 2020.

Sedangkan tingkat inflasi, lanjut Perry Warjiyo, diproyeksi berada di bawah dua persen pada 2020 karena permintaan yang melemah.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Tahun 2021, kata Gubernur BI itu, inflasi diperkirakan akan berada dalam kisaran tiga plus minus satu persen.

Dengan suku bunga acuan yang rendah itu, ia mendorong perbankan merealisasikan penurunan suku bunga kepada nasabah.

“Sudah saatnya perbankan segera menurunkan suku bunga dan menyalurkan kredit sebagai komitmen bersama untuk pemulihan ekonomi nasional,” kata Perry Warjiyo.

Untuk mendukung likuiditas perbankan, Bank Indonesia sudah melakukan pelonggaran kebijakan untuk mendukung penyaluran kredit perbankan.

Perry Warjiyo menyebut BI sudah menyuntikkan likuiditas kepada perbankan mencapai Rp682 triliun atau mencapai 4,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Stimulus moneter terbesar di antara emerging market,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Baca: Bos Bank Indonesia Minta Perbankan Menurunkan Suku Bunga Kredit



Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

7 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

12 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

14 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya