Menkeu Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar Rp353 triliun atau sebesar 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan inflasi masih relatif rendah pada November 2020 karena permintaan memang melemah. Menurut dia, permintaan melemah akibat adanya pandemi Covid-19.
"Outlook 2020 inflasi ada di 1,5 persen. Ini sangat rendah dalam 6 tahun terakhir," kata dia dalam konferensi pers virtual, Selasa, 1 Desember 2020.
Menurut dia, meski inflasi rendah membuat biaya pengeluaran lebih rendah, hal itu harus tetap diwaspadai. Sebab, sisi permintaan juga rendah dan perlu diperkuat.
Badan Pusat Statistik mencatat laju inflasi pada November 2020 sebesar 0,28 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender pada Januari hingga November 2020 tercatat 1,23 persen dan inflasi tahunan 1,59 persen.
"Survei di 90 kota. 83 kota mengalami inflasi dan tujuh kota mengalami deflasi," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi video, Selasa, 1 Desember 2020.
Inflasi terjadi di Tual sebesar 1,15 persen dan infasi terendah terjadi di Bima sebesar 0,01 persen. Sedangkan untuk deflasi tertinggi terjadi di Kendari -0,22 persen dan terendah terjadi Meulaboh dan Palopo -0,01 persen. <!--more--> Sri Mulyani juga mengatakan perekonomian Indonesia telah melewati titik terendah. Saat ini ekonomi Indonesia secara rata-rata mengalami pembalikan ke arah positif kecuali impor yang mengalami kontraksi dalam.
"Ini dikaitkan industri manufaktur yang butuhan bahan baku yang diimpor. Pertumbuhan ekonoi kita turning point, di kuartal II sudah kita lewati, namun tidak berarti bahwa kita harus terlena, masih perlu pembalikan awal dan perlu dijaga," kata dia.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.