Edhy Prabowo Disinyalir Tak Dengarkan Peringatan Ahli Soal Tarif Ekspor Benur
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 28 November 2020 11:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Edhy Prabowo diduga tak mendengarkan peringatan penasihat ahli soal tarif pengiriman ekspor benih bening lobster atau benur yang dipatok Rp 1.800 per ekor. Tarif tersebut dinilai terlalu tinggi dan tak masuk akal.
Imbauan terkait tarif diutarakan beberapa penasihat ahli dalam pertemuan nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan di Alana Sentul, Bogor, 22 Oktober lalu. Penasihat Ahli Menteri Kelautan Perikanan, Effendi Gazali, membenarkan adanya pertemuan tersebut.
“Benar,” katanya, Jumat, 27 November 2020. Namun Effendi tak merincikan isi kegiatan.
Sumber Tempo yang mengetahui jalannya rapat menyatakan tim penasihat ahli mempertanyakan tingginya harga pengiriman ekspor benur yang ditetapkan perusahaan kargo PT Aero Citra Kargo (ACK). ACK adalah pemain tunggal jasa pengiriman kargo yang ditengarai ditunjuk Staf Edhy Prabowo, Andreau Pribadi, yang kini ditetapkan tersangka kasus dugaan suap izin usaha perikanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tim penasihat ahli memandang ada jasa pelayanan lain yang memberikan harga lebih murah dari tarif ACK. Bahkan, tarif perusahaan kargo lain hanya Rp 200 per ekor.
<!--more-->
Penunjukan ACK sebagai penyedia jasa pengiriman diduga tak melalui lelang. Nama perusahaan itu, menurut sejumlah sumber, direkomendasikan oleh Andreau dalam rapat yang digelar pada Juni 2020.
ACK dibantu oleh pelaksana lapangan, PT Perishable Logistics Indonesia (PLI), anak usaha Anugerah Tangkas Transportindo. Tarif pengiriman benur oleh PLI hanya Rp 300 dari Rp 1.800.
Sisanya disinyalir masuk ke kantong ACK senilai Rp 250, Andreau Rp 250, dan Edhy Prabowo Rp 1.000. Tersangka kasus yang sama, Siswadhi Pranoto Loe, CEO ATT, ditengarai terlibat penentuan harga.
KPK sebelumnya menduga saham ACK dikantongi oleh Edhy Prabowo melalui nominee atau pinjam nama. “Pemegang saham PT ACK terdiri atas AMR (Amri) dan ABT (Ahmad Bahtiar) yang diduga merupakan nominee dari EP (Edhy Prabowo) serta YSA (Yudi Surya Atmaja),” tutur Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam keterangan pers, Rabu, 25 November lalu.
Tempo menghubungi dua nomor telepon seluler Direktur ACK Lutpi Ginanjar melalui panggilan dan pesan. Namun kedua nomor telepon tersebut hingga kini tidak aktif.
Baca: Gantikan Edhy Prabowo, Luhut: Saya Enggak Mau Lama-lama, Kerjaan Saya Banyak
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | VINDRY FLORENTIN