Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketimpangan gender semakin meningkat akibat pandemi Covid-19. "Pandemi betul-betul menghantam keras seluruh masyarakat tapi dampaknya lebih berat lagi bagi perempuan," ujar dia dalam webinar, Rabu, 18 November 2020.
Sebab, kata dia, Covid-19 betul-betul berdampak pada sektor seperti restoran, akomodasi, atau hotel dan pekerja rumahan. Dalam laporan awal dari ADB UN Woman High Level Round Table tahun 2020 dinyatakan bahwa 54 persen dari 75 juta pekerja di restoran dan industri akomodasi adalah perempuan.
Karena itulah, Sri Mulyani mengatakan perempuan menjadi pihak yang menderita dari kondisi pandemi ini karena pekerjaan mereka paling terdampak Covid-19. "Perempuan kehilangan 50 persen dari jam kerjanya, sementara laki-laki hanya kehilangan 35 persen (jam kerja)," tuturnya.
Di tingkat global, Sri Mulyani mengatakan pendapatan dari 740 juta pekerja perempuan di sektor informal juga berkurang sebesar 60 persen dalam bulan pertama setelah terjadinya Covid-19. Artinya, terjadi implikasi yang asimetris dari Covid-19 ini.
Dia mengatakan dalam situasi normal, angkatan kerja perempuan di Indonesia lebih rendah dari negara lain. Sekarang, jumlahnya menjadi semakin turun akibat pandemi. Di dalam negeri, partisipasi kerja perempuan pada tahun ini juga sedikit turun menjadi 54,56 persen dari 55,5 persen di tahun lalu.
Di sisi lain, dia melihat beban kerja perempuan semakin besar setelah mereka kehilangan pendapatannya di tengah pandemi. Pasalnya, saat ini mereka Tidak lagi mampu membayar day care atau tempat penitipan anak. <!--more--> "Mereka mungkin bisa bekerja di rumah atau WFH tapi di saat yang sama mereka harus merawat anak-anak mereka sendiri. Jadi mengerjakan kerja-kerja rumah tangga sambil terus bekerja untuk urusan pekerjaannya," ujar Sri Mulyani
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.