Tokopedia Umumkan Google dan Temasek Jadi Pemegang Saham Baru

Reporter

Bisnis.com

Senin, 16 November 2020 21:59 WIB

William Tanuwijaya, CEO Tokopedia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan e-commerce Tokopedia, kini secara resmi mendapatkan pemegang saham yang baru yakni Google dan Temasek Holding Pte. Merapatnya dua pemodal tersebut diumumkan oleh CEO Tokopedia William Tanuwijaya lewat akun Instagram resminya, Senin, 16 November 2020.

“Kami sangat senang menyambut Temasek dan Google sebagai pemegang saham Tokopedia. Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan mereka terhadap Tokopedia dan Indonesia,” demikian ditulis William.

Dia mengatakan kerja sama tersebut akan bisa mendorong terwujudnya cita-cita Tokopedia untuk menjadi perusahaan yang kuat dan berkelanjutan untuk mengakselerasi transformasi digital dan melakukan pemerataan ekonomi melalui teknologi di Indonesia.

Mengenai besarnya jumlah dana yang disuntikkan oleh Temasek dan Google, William tidak menyampaikannya. Namun, pada pekan terakhir Oktober lalu, kedua perusahaan diberitakan itu telah menyepakati perjanjian penyuntikan dana sebesar US$ 350 juta ke perusahaan startup tersebut.

Jumlah dana tersebut berada di bawah perkiraan pada pemberitaan Bloomberg pada Juli sebelumnya di kisaran US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar.

Sebelumnya, Tokopedia dikabarkan menjalin pembicaraan dengan sejumlah perusahaan raksasa di bidang teknologi Amerika Serikat seperti Facebook, Microsoft, dan Amazon.com.
<!--more-->
Pendanaan dari Google dan Temasek ini sekaligus menjadi sinyal kepercayaan investor terhadap salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia tersebut. Sebelumnya, Tokopedia juga menikmati tren kenaikan seiring dengan pandemi virus corona.

Perusahaan ini juga mendapatkan pendanaan dari penndiri SoftBank, Masayoshi Son, dan Co-Founder Alibaba Group Holding Ltd, Jack Ma.

Di tengah masa pandemi, platform e-commerce seperti Tokopedia, Laza Group SA yang dimiliki Alibaba, serta unit usaha Sea Ltd, Shoppee, bersaing dengan ketat untuk melayani jutaan orang yang harus melakukan belanja secara daring karena pandemi virus corona yang berujung pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Studi dari Google, Temasek, dan Bain & Co menyatakan, Indonesia menjadi salah satu lahan pertempuran utama di bidang e-commerce. Nilai pasar e-commerce di Indonesia diperkirakan akan melonjak dari US$ 21 miliar pada 2019 menjadi US$ 82 miliar pada 2025 mendatang.

BISNIS

Baca juga: IdEA: Kenaikan Penjualan E-commerce 25 Persen selama Pandemi

Berita terkait

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

3 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

4 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

8 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

20 hari lalu

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

Mengisi saldo e-toll tidak lagi memerlukan penggunaan uang tunai. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

21 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

26 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

26 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

26 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya