Peluang Terbuka, KBRI Stockholm Dorong Peningkatan Ekspor Sepeda ke Swedia

Reporter

Antara

Rabu, 11 November 2020 04:01 WIB

Ilustrasi wanita naik sepeda. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta -Dubes RI di Stockholm Kamapradipta Isnomo mendorong pengusaha Indonesia untuk mengambil peluang ekspor produk-produk peralatan olah raga terutama sepeda ke Swedia.

“Budaya olah raga Swedia perlu dimanfaatkan oleh produsen dan eksportir Indonesia untuk menjadi salah satu pasar tujuan. Ekspor kita saat ini masih kecil dibandingkan potensi yang dimiliki. Kita harus bisa tingkatkan” kata Dubes Kamapradipta Isnomo dalam acara virtual Business Forum on “Sporting Goods Opportunity in Sweden”, pada pembukaan Trade Expo Indonesia 2020.

Baca Juga: Mendag Agus Suparmanto Yakin Pameran TEI Tingkatkan Ekspor

Sekretaris Ketiga Pensosbud KBRI Stockholm Fajar Primananda kepada ANTARA London, Selasa mengatakan pembukaan Trade Expo Indonesia 2020 ini disambut antusias oleh para produsen dan pelaku bisnis dari kedua negara yang sempat mencapai 146 pengunjung virtual.

Kegiatan hasil kolaborasi antara Kementerian Perdagangan RI, KBRI Stockholm, dan Open Trade Gate bertujuan memberikan gambaran mengenai peluang pasar peralatan olah raga, terutama sepeda, di Swedia.

Dubes Kamapradipta menekan, bahwa sebagai negara dengan tingkat inovasi yang tinggi, terdapat peluang kerja sama Swedia dan Indonesia di bidang R&D.

“Inovasi dan teknologi yang dimiliki Swedia digabung dengan kapasitas teknis Indonesia berpotensi untuk produksi peralatan olah raga dan sepeda dengan label designed in Sweden and made in Indonesia,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Acara yang dibuka Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag RI Kasan ini, memberikan penekanan pentingnya untuk mengisi pasar komoditas peralatan olah raga di tengah pandemi Covid-19.

“Situasi pandemi telah mendorong masyarakat global untuk lebih aktif berolah raga untuk menjaga kesehatan. Di Swedia terdapat empat musim di mana ini menjadi kesempatan baik bagi produsen Indonesia untuk mengisi pasar Swedia”, ujar Dirjen Kasan.

Pembicara dari KBRI Stockholm dan Open Trade Gate Swedia yang diwakili Anamaria Deliu dalam paparannya, memberikan gambaran strategis mengenai peluang dan tantangan ekspor Indonesia ke Swedia serta penjelasan teknis yang komprehensif mengenai regulasi yang berlaku.

Salah satu tantangan yang perlu dihadapi adalah kapasitas produksi dalam negeri untuk memenuhi demand, serta standarisasi untuk memenuhi pasar Swedia dan Uni Eropa.

Peluang terbesar bagi produsen Indonesia adalah pasar e-bikes yang menjadi salah satu jenis sepeda yang semakin diminati masyarakat Swedia. Pasar e-bikes juga masih terbuka lebar dan belum terlalu banyak pesaing.

Berita terkait

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

39 menit lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

8 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

8 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

8 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

8 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

8 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

9 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

9 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya