Kemenangan Joe Biden Dinilai Tak Menguntungkan bagi Pengusaha Sawit RI

Kamis, 5 November 2020 13:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan pengusaha sawit di Indonesia perlu waspada seandainya Joe Biden memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Ia mengatakan kebijakan Biden akan berfokus pada ekonomi ramah lingkungan.

“Biden merupakan sosok antitesis Trump (Presiden AS Donald Trump) khususnya dalam kebijakan lingkungan hidup,” tutur Bhima saat dihubungi pada Kamis, 5 November 2020.

Kebijakan Biden kelak ditengarai akan menghambat ekspor komoditas energi Indonesia berbasis fosil dan kelapa sawit lantaran dianggap tak ramah lingkungan. Dengan begitu, hambatan non-tarif dalam bidang perdagangan akan muncul, yakni hal-hal yang meliputi pemenuhan standar lingkungan.

Bhima memperkirakan standar lingkungan untuk perdagangan energi global kelak bakal diperketat. Karena itu, ia meminta produsen sawit mempersiapkan kondisi ini. “Produsen sawit harus bersiap-siap,” ucap Bhima.

Meski demikian di sisi lain, Bhima mengatakan seandainya Biden menang, situasi ini akan menguntungkan Indonesia. Sebab, keran ekspor Indonesia akan pulih terutama dalam hal pengiriman komoditas ke AS. Ekspor bahan baku ke Cina pun akan membaik lantaran tensi perang dagang global mereda.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Adapun dalam hal stimulus, Biden dinilai lebih pro terhadap kelas menengah AS yang merupakan pasar besar produk garmen dan alas kaki dari Indonesia. “Berbeda dengan Trump yang pro terhadap keringanan pajak bagi kelas atas/elite,” ucapnya.

Penggelontoran stimulus di AS yang lebih besar digadang-gadang mampu mempercepat pemulihan ekonomi global. Tak hanya itu, Biden juga dinilai menaruh perhatian terhadap penanganan Covid-19 yang lebih serius dengan pendekatan sains. Hal ini, tutur Bhima, menjadi kabar baik bagi masyarakat dunia agar pandemi bisa segera ditekan di AS.

Hasil sementara perhitungan suara elektoral dalam Pilpres AS menunjukkan calon pemimpin dari Partai Demokrat, Biden, mengungguli pesaingnya, yakni inkumben Donald Trump dari Partai Republik. Hingga Kamis, 5 November 2020, Biden mengantongi 264 suara elektoral, sedangkan Trump memperoleh 214 suara elektoral.

Perhitungan suara terus bergerak sejak pemilihan digelar pada 3 November lalu. Tercatat hanya kurang dari lima negara bagian yang belum menyelesaikan perhitungannya hingga Kamis pagi.

BACA: Rupiah Diperkirakan Sentuh Rp 14.350 Sepanjang November, Analis: Biden Effect

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

2 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

4 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya