MUI Ajak Boikot Produk Prancis, Bisa Jadi Peluang Bagi Produk Lokal?

Sabtu, 31 Oktober 2020 05:33 WIB

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Stikom El Rahma Bogor melakukan aksi damai mengecam Presiden Prancis Emmanuel Marcon di Tugu Kujang, Kota Bogor, Jumat, 30 Oktober 2020. Dalam aksinya, mahasiswa mengutuk keras pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap pembuatan kartun Nabi Muhammad SAW di salah satu majalah di Prancis yang dianggap melecehkan agama Islam. ANTARA/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan seruan boikot produk Prancis bisa berimbas kepada hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan negara yang terkenal dengan Menara Eiffel tersebut.

Meski begitu, Bhima juga melihat imbauan imbauan yang diserukan Majelis Ulama Indonesia atau MUI ini juga bisa menjadi peluang bagi para produsen lokal. "Kalau mau ambil peluang dari boikot produk Prancis, harus jelas segmentasinya yang akan disubstitusi oleh produk lokal," ujar Bhima kepada Tempo, Jumat, 30 Oktober 2020.

Bhima mengatakan produk Prancis rata-rata adalah untuk pasar kelas atas, dengan produk seperti tas dan baju bermerek. Meskipun ada juga produk untuk kelas menengah dan bawah, yaitu produk konsumsi harian seperti makanan dan minuman.

Untuk produk fesyen, ujar Bhima, sebenarnya mulai ada pergeseran ke merek-merek lokal berkualitas bagus. "Misalnya ada produk fesyen lokal yang disebut local pride, itu harganya mahal, high quality dan kualitas ekspor. Cocok bagi pengganti brand-brand merk Prancis," tuturnya.

Di samping itu, seruan boikot produk Prancis, kata Bhima, juga bisa menjadi momentum untuk mendorong penetrasi produk halal bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara lainnya.

<!--more-->

Syaratnya, pemerintah bisa mempermudah proses perizinan produk halal, memberikan ekosistem regulasi yang mendukung, biaya logistik yang murah, juga perkuat fungsi atase perdagangan di negara penempatan untuk cari informasi dan peluang ekspor.

Sebelumnya, MUI mengajak umat Islam di Indonesia memboikot semua produk yang berasal dari Prancis. MUI mengajak umat memboikot produk hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta maaf atas sikapnya yang dinilai menghina agama Islam dan Nabi Muhammad SAW.

"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada umat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis serta mendesak kepada pemerintah RI untuk melakukan tekanan dan peringatan keras kepada pemerintah Prancis," demikian keterangan resmi Dewan Pimpinan MUI yang diteken Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas, Jumat, 30 Oktober 2020.

MUI meminta pemerintah mengambil kebijakan tegas untuk menarik sementara waktu Duta Besar Republik Indonesia di Paris hingga Presiden Emmanuel Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam.

Sebelumnya pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri telah mengecam Macron yang akan membiarkan penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW. Kecaman pemerintah terhadap sikap Macron disampaikan langsung kepada Duta Besar Prancis untuk Indonesia.

CAESAR AKBAR | DEWI NURITA

Baca: Puluhan Kopi Indonesia Boyong Penghargaan di Prancis

Berita terkait

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

23 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

23 hari lalu

Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

Shopee dan BPJPH melakukan kerja sama untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melakukan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

5 Badan Sertifikasi Halal Amerika Serikat Terima Akreditasi dari Indonesia

24 hari lalu

5 Badan Sertifikasi Halal Amerika Serikat Terima Akreditasi dari Indonesia

Lima badan sertifikasi halal Amerika Serikat memperoleh akreditasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

25 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya

Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

30 hari lalu

Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

32 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

35 hari lalu

Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa

Baca Selengkapnya

80 Persen UMKM di Sumut Belum Miliki Sertifikat Halal, Kemenkop UKM Fasilitasi 1.000 Sertifikat Gratis

37 hari lalu

80 Persen UMKM di Sumut Belum Miliki Sertifikat Halal, Kemenkop UKM Fasilitasi 1.000 Sertifikat Gratis

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Naslindo Sirait mengatakan sekitar 80 persen pelaku UMKM di Sumut belum memiliki sertifikat halal.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Putin Ingatkan Barat: Konflik Rusia-NATO Selangkah dari Perang Dunia III

40 hari lalu

Menang Pemilu, Putin Ingatkan Barat: Konflik Rusia-NATO Selangkah dari Perang Dunia III

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat,konflik langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO berarti Perang Dunia III

Baca Selengkapnya

1 Ton Roti Viral Milk Bun dari Thailand Senilai Rp 400 Juta Dimusnahkan Bea Cukai, Apa Sebabnya?

48 hari lalu

1 Ton Roti Viral Milk Bun dari Thailand Senilai Rp 400 Juta Dimusnahkan Bea Cukai, Apa Sebabnya?

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM memusnahkan 2.564 buah roti milk bun asal Thailand.

Baca Selengkapnya