Pandemi Global Mulai Terkendali, Kinerja Ekspor Industri Mebel Pulih

Kamis, 29 Oktober 2020 04:35 WIB

Aneka mebel yang ditampilkan dalam pameran International Furniture Expo (Ifex) di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019. Pameran ini diperkirakan akan meraup keuntungan dengan nilai transaksi mencapai USD 300 juta (sekitar Rp. 4.2 triliun). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Industri mebel dan kerajinan mengklaim mulai merasakan pemulihan kendati pandemi Covid-19 masih berjalan saat ini. Sebelumnya sejak medio Maret 2020, industri ini dalam kondisi cukup mengkhawatirkan lantaran tidak ada pesanan yang masuk.

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mencatat jumlah tenaga kerja pada industri furnitur dan kerajinan nasional mencapai 2,1 juta orang. Pabrikan IKM atau dengan omzet di bawah US$1 juta per tahun mendominasi 80 persen dari total pelaku industri furnitur.

Wakil Ketua Industri Kecil dan Menegah (IKM) HIMKI Regina Kindangen mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah-langkah stimulus yang diberikan pemerintah kepada UKM umumnya dan khususnya UKM bidang homedecor dan furniture. Dampaknya, permintaan dari luar negeri kini mulai diterima para UKM industri mebel dan kerajinan dan kini sudah mulai menggeliat usahanya meski masih jauh dari nilai ekspor di masa sebelum pandemi.

"Bagi UKM yang bergerak di bidang ekspor saat ini mengalami masa lebih baik meski resesi ekonomi melanda bangsa kita karena daya beli di luar negeri sudah mulai membaik dan Covid-19 di sejumlah negara mereka mulai bisa dikendalikan," katanya kepada Bisnis, Rabu 28 Oktober 2020.

Pada kuartal I/2020 atau awal pandemi Covid-19 masuk ke Tanah Air, Asosiasi mencatat sekitar 120.000 tenaga kerja telah dirumahkan lantaran tidak ada pesanan dari pasar global.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Regina mengemukakan untuk UKM yang masih menyasar pasar lokal belum ada kenaikan berarti. Pasalnya, nilai transaksi yang mulai dirasakan ini masih sangat jauh daripada kondisi normal.

Oleh sebab itu, pihaknya tidak putus-putusnya mendorong UKM yang belum menyasar pasar ekspor agar mempelajari pasar ekspor dan memperkuat pengembangan usahanya.

Sisi lain, dengan disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja, pemerintah diharapkan dapat lebih memperhatikan untuk menekan nilai impor produk yang bisa diproduksi oleh bangsa sendiri, seperti furniture dan homedecor. Alhasil, penyerapan tenaga kerja di sektor ini bisa lebih baik dan nilai impor bisa ditekan.

"Data kami nilai produk impor homedecor dan furniture sudah mendekati Rp10 triliun, apabila ini dikembalikan pada produksi dalam negeri maka akan sangat membantu UKM kami dan mendukung pengurangan nilai impor," ujar Regina.

Regina juga berharap penerapan TKDN bagi peningkatan pemakaian produk lokal juga harus mendapatkan perhatian pemerintah untuk bisa menekan biaya pengajuan TKDN bagi UKM agar tetap bisa terjangkau karena saat ini masih terlalu tinggi. Menurutnya, untuk UKM diberikan penanganan berbeda agar usaha UKM juga mempunyai kesempatan besar mengisi pasar lokal.

Baca: Nilai Ekspor Mebel Diperkirakan Turun 8-12 Persen Tahun Ini

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

8 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya