Sri Mulyani: Pengadaan Vaksin Tidak Dipercepat

Selasa, 27 Oktober 2020 20:24 WIB

Anggota DPR Eko Hendro Purnomo menyerahkan laporan fraksi Partai Demokrat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 7 September 2020. Rapat tersebut beragendakan menyerahkan laporan dan pengesahan hasil Panja Pembahasan RUU P2 APBN TA 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pelaksanaan vaksin dilakukan dengan pengadaan dan pelaksanaan yang aman dan efektif.

Vaksin harus sudah mengikuti tahap uji klinis yang memenuhi aspek scientific atau berdasarkan kajian ilmiah yang diadopsi dari lembaga kesehatan dunia (WHO)

"Jadi Indonesia tidak menggunakan standar berbeda, menggunakan standar sama dengan internasional. Ini untuk memberi keyakinan bahwa kita tidak percepat atau melakukan sendiri mekanisme dan standar yang kemudian akan timbulkan persepsi dari keamanan vaksin tersebut," kata Sri Mulyani dalam koferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK secara virtual, Selasa, 26 Oktober 2020.

Dia menegaskan bahwa pengadaan vaksin dilakukan dengan kehati-hatian sesuai standar WHO dan ITAGI. Seiring dengan proses pengadaan vaksin yang sedang berjalan, saat ini pemerintah juga sudah menyusun rencana detail, juga melakukan berbagai simulasi di beberapa tempat untuk pemberian vaksin.

Kementerian Kesehatan, kata dia, telah menyebutkan tiga daerah untuk lokasi pengadaan vaksi, yaitu Bogor, Bali dan Ambon. Hal itu, kata dia, juga sudah disiapkan, karena vaksin harus dijaga dalam suhu yang sesuai treatment, yaitu di bawah 0 derajat celcius.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Sekarang Kemenkes sedang melakukan evaluasi terhadap kapasitas fasilitas kesehatan di dalam menyediakan cold storage atau tempat penyimpanan dingin. Sehingga vaksin tidak rusak sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO.

Menurut Kemenkes, kata Sri Mulyani, 90 persen dari fasilitas kesehatan sudah penuhi standar WHO dari sisi cold storage. Dan itu, menurutnya, berarti masih harus ditambah agar bisa mencakup seluruh perangkat vaksinasi yang aman dan bisa sesuai dengan standar internasional.

"Dengan hal-hal tersebut, kami terus memantau pertama merek yang sudah muncul di dunia internasional maupun vaksin merah putih sendiri yang sekarang juga terus dikembangkan," ujar dia.

Sehingga dia harapkan langkah-langkah itu akan menyebabkan atau membuat Indonesia jadi negara yang terus ikuti perkembangan penyediaan vaksin dan termasuk negara yang awal bisa melakukan vaksinasi. Dengan begitu, dia yakin Indonesia bisa memberikan dampak confidence dan pemulihan ekonomi.

Baca: Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga pada Triwulan III

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 jam lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

10 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

15 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

18 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya