PT INKA Uji Coba Prototipe Bus Listrik Sebelum Produksi Massal

Kamis, 22 Oktober 2020 11:58 WIB

E-INOBUS, bus listrik buatan PT INKA (Persero) kerja sama dengan Tron-E dari Taiwan dan Piala Mas dari Malang saat dilakukan uji di jalan umum di area Madiun dan di jalan tol Madiun-Caruban. ANTARA/HO-Humas INKA/

TEMPO.CO, Jakarta - PT INKA (Persero) melakukan uji coba prototipe bus listrik ukuran medium yang dinamai E-INOBUS di jalan umum di area Madiun dan di jalan tol Madiun–Caruban. Uji coba ini untuk menguji kinerja bus listrik E-INOBUS sebelum produksi massal.

"Produk ini merupakan kerja sama PT INKA (Persero) dengan Tron-E dari Taiwan sebagai mitra komponen "drive train" dan baterai bus serta Piala Mas dari Malang sebagai mitra pembuatan bodi bus listrik," ujar Budi Noviantoro seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 20 Oktober 2020.

Sebelumnya, INKA telah melakukan uji landasan terhadap E-INOBUS pada tanggal 13 Agustus 2020 dan telah lulus uji. Oleh karena itu perusahaan mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) kendaraan bermotor pada tanggal 10 September 2020 di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) yang berlokasi di Cibitung, Jawa Barat.

Dalam waktu dekat, kata Budi, INKA berencana memasarkan produk bus listrik E-INOBUS untuk area dalam negeri seperti PT Transjakarta. "Dan untuk area luar negeri seperti Democratic Republik of the Congo (DRC) yang juga tertarik dan telah mencoba produk ini minggu lalu," katanya.

Budi menjelaskan, E-INOBUS tersebut cocok digunakan untuk angkutan massal di kota-kota besar yang menerapkan smart city atau kota pintar. Sebab, selain ramah lingkungan, bus listrik bertenaga baterai itu tidak menimbulkan gas buang yang membuat polusi udara.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Selain itu, bus listrik tersebut diketahui lebih memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan bus bertenaga diesel umumnya. Dua keunggulan bus listrik itu adalah lebih irit dan pemeliharaannya lebih efisien.

E-INOBUS memiliki panjang 8,1 meter dan lebar sekitar 2 meter dengan kapasitas 16 penumpang. Untuk pengisian daya, diperlukan waktu selama 3-4 jam dengan jarak tempuh sekali charging atau pengisian daya mencapai 200 kilometer.

Tingkat kebisingan pada bus listrik tersebut juga jauh lebih baik, yakni rata–rata sebesar 71 dB. Sedangkan bus tenaga diesel rata–rata kebisingannya sebesar 85 dB. "Tingkat kecepatan maksimal bus ini mencapai 90 kilometer per jam. Dan tentu saja lebih hemat bahan bakar hingga 58 persen dibandingkan bus diesel," kata Budi.

Klaim hemat bakar ini didapat ketika pemakaian listrik E-INOBUS dari hasil uji lintas dalam kota dan luar kota (tol) dengan total jarak 122 kilometer. Budi berharap E-INOBUS dapat diterima pasar sehingga bisa diproduksi massal dan memenuhi kebutuhan transportasi publik.

ANTARA

Baca: Moeldoko Sebut Perum PPD Pesan 130 Unit Bus Listrik PT MAB

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

13 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

4 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

14 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

19 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

23 hari lalu

Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersama PT Gapura Angkasa meluncurkan bus listrik ramah lingkungan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

23 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

24 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya