5 Tips Agar Akun Pembayaran Digital Tak Mudah Dibobol

Jumat, 9 Oktober 2020 04:38 WIB

Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang pantai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu, 11 Juli 2020. Bank Indonesia bekerjasama dengan Bank Mandiri, pengelola kawasan serta pemerintah daerah setempat meresmikan Pantai Pandawa sebagai kawasan wisata pantai digital berbasis QRIS yang menyediakan sistem pembayaran non-tunai untuk memudahkan wisatawan serta meminimalisir terjadinya kontak fisik guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Center for Digital Society atau CfDS Universitas Gadjah Mada, Tony Seno Hartono, mengatakan praktik pembobolan terhadap akun-akun pembayaran digital masih marak terjadi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dia menjelaskan setidaknya ada lima cara yang bisa dilakukan masyarakat agar data maupun aset digitalnya aman.

“Pertama, gunakan sandi yang sulit ditebak,” ujar Tony dalam webinar pada Kamis, 8 Oktober2020.

Tony menyarankan, sandi tidak berisi kombinasi tanggal lahir atau angka dan huruf lainnya yang berhubungan dengan identitas pribadi yang diketahui oleh orang lain. Musababnya, pelaku kejahatan dapat menggunakan aplikasi penebak sandi atau dictionary yang bisa digunakan untuk membobol data.

Masyarakat pun, kata Tony, tidak perlu khawatir memasang password yang rumit. Saat ini, sejumlah perusahaan aplikasi telah menyediakan layanan penyimpan sandi yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk mengingat password.

Kedua, Tony menyarankan masyarakat memiliki pengamanan tambahan yang bisa melindungi data seumpama terjadi masalah pada sandi. Pengamanan itu berupa backup yang dapat diakses melalui surat elektronik atau verifikasi SMS.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dengan perangkat keamanan ini, orang lain yang akan mencoba membobol akun keuangan pribadi akan terekam oleh sistem. “Jadi sistem itu akan memberi tahu kita kalau ada orang yang mau mencoba masuk,” tuturnya.

Kemudian ketiga, Tony meminta masyarakat terus memperbarui informasi mengenai modus-modus penipuan digital. Keempat, masyarakat diminta selalu waspada terhadap pesan yang masuk lewat penggunaan kalimat.

Umumnya, kata Tony, pelaku-pelaku penipuan menggunakan kata-kata fantastis untuk mengelabui sasarannya. Dia pun menyarankan masyarakat tidak mudah percaya terhadap hal tersebut.

Kelima, masyarakat diminta terus memverifikasi informasi yang masuk ke perangkat. “Percayalah pada sumber berita resmi,” katanya.

Selama masa pandemi, Tony membeberkan kasus-kasus penipuan digital cukup marak terjadi di Indonesia. Setidaknya ada lima jenis penipuan yang berkembang. Di antaranya penipuan online, penipuan telepon, penipuan SMS, modus penipuan dengan meniru, dan teknik penipuan dengan skenario.

Baca: OJK: Share4Pay Diduga Lakukan Penipuan Bisnis dengan Iming-iming Bonus Melimpah

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

4 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

BRI Kembali Ingatkan WaspadaI Modus Penipuan Online

6 hari lalu

BRI Kembali Ingatkan WaspadaI Modus Penipuan Online

Aksi penipu yang mengirim file berekstensi APK tetap terjadi. Berikut tips mengatasinya.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

11 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

11 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

15 hari lalu

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Musim Liburan, Waspada Penipuan Online Reservasi Hotel dan Tiket

16 hari lalu

Musim Liburan, Waspada Penipuan Online Reservasi Hotel dan Tiket

Banyak oknum yang memanfaatkan momen liburan untuk melakukan penipuan online pemesanan tiket dan reservasi hotel, waspadalah!

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

22 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

23 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

27 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

28 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya