Masa Pandemi, OJK Ungkap Perusahaan Konglomerat Kurangi Utang di Bank

Kamis, 1 Oktober 2020 16:50 WIB

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 74 debitur dari kelompok 100 debitur besar pada Agustus mengalami penurunan baki debet total Rp61,2 triliun dengan rerata penurunan sebesar 12,9 persen.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan dari debitur besar tersebut, yang terbesar mengalami penurunan adalah PLN senilai Rp7,2 triliun. Lalu, Gudang Garam Rp5,3 triliun, Wilmar Nabati Rp4,9 triliun, Petrokimia Gresik Rp4,9 triliun, dan Indofood Sukses Makmur Rp4,4 triliun.

Di segmen konsumsi, sejalan dengan masih lemahnya daya beli masyarakat, untuk kredit KPR, Ruko, furniture & elektronik rumah tangga dan kredit kendaraan bermotor (KKB) terus mengalami penurunan pertumbuhan kredit. "Untuk kredit segmen korporasi dan segmen konsumsi, kami melihat secara ytd masih konsisten terkontraksi," katanya, Kamis 1 Oktober 2020.

Sementara itu, perkembangan kredit segmen UMKM yang terkontraksi dari Maret 2020 hingga Juni 2020 cukup mempengaruhi perlambatan kredit secara keseluruhan sehingga secara ytd masih terkontraksi minus 2,35 persen.

"Namun, berbagai kebijakan stimulus yang diberikan OJK dan pemerintah mampu memberikan dampak positif pada segmen UMKM, tercermin dari kenaikan pertumbuhan yang positif menjadi sebesar 0,18 persen MoM selama Juli-Agustus 2020," katanya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Menurutnya, bank umum swasta nasional masih berhati-hati atau wait and see terhadap outlook risiko ke depan dalam menyalurkan kredit.

Hingga Agustus 2020, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 1,04 persen yoy atau -1,69 persen ytd. Realisasi tersebut didorong oleh pelemahan penyaluran kredit baru oleh bank umum swasta nasional, sedangkan kredit pada bank BUMN dan BPD masih tumbuh cukup baik.

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja (KMK) masih terkontraksi, sedangkan kredit investasi masih positif. Penurunan kredit modal kerja di Agustus 2020 lalu lebih disebabkan oleh penurunan baki debet KMK beberapa debitur besar.

"Di sisi intermediasi, pada bulan Agustus, kredit perbankan masih tumbuh positif secara yoy, walaupun kembali mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode sebelumnya," sebutnya.

Baca juga: OJK: Share4Pay Diduga Lakukan Penipuan Bisnis dengan Iming-iming Bonus Melimpah

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

25 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

12 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya