BRI Insurance Mengubah Model Bisnis Asuransi di Masa Pandemi
Rabu, 30 September 2020 17:47 WIB
INFO BISNIS -- Banyak sektor usaha yang terkena dampak buruk pandemi Covid -19. Namun dampak untuk sektor usaha asuransi diperkirakan terjadi pada 2021. “Hingga saat ini perusahaan-perusahaan masih memiliki tabungan untuk membayar premi asuransi. Individu juga masih punya tabungan untuk bayar premi. Jika pandemi ini berlangsung lama, perusahaan-perusahaan akan kesulitan cashflow. Saat itulah asuransi tidak lagi menjadi prioritas,” ujar Direktur Utama BRI Insurance Fankar Umran.
Dirut BRI Insurance berbicara dalam sebuah diskusi panel virtual bertema Peluang dan Tantangan Asuransi Hadapi New Era yang disiarkan secara langsung stasiun TV Berita Satu, Selasa, 22 September lalu. Diskusi tersebut dirangkai dengan ajang penghargaan Best Insurance Awards 2020 yang diselenggarakan Majalah Investor.
Menurut Fankar, ada beberapa hal yang mesti digaris bawahi pelaku usaha asuransi untuk tetap bertahan. Di antaranya mengubah model bisnis dengan lebih fokus pada pemanfaatan teknologi digital, terutama untuk jenis simple risk seperti asuransi kendaraan, property dan personal accident “. Meski kita harus masuk lebih dalam ke dunia digital, untuk jenis complicated risk yang tidak bisa dilakukan secara digital. Face to face harus tetap dijaga,” katanya.
Direktur Pengawasan Asuransi dan BPJS Otoritas Jasa Keuangan, Supriyono, yang menyampaikan keynote speech dalam talkshow ini menyatakan dunia asuransi menghadapi tantangan spesial di masa pandemi.“Kasus (Covid-19) yang terus meningkat, kemudian kembali ada PSBB, sangat berpengaruh kepada industri. Kita belum bisa menarik kesimpulan sampai kapan pandemic ini berlangsung,” ujarnya.
Menurut Supriyono, OJK sebagai pengawas menginginkan agar perusahaan-perusahaan asuransi terus berkiprah dan berkembang dengan baik. Untuk itu,dalam melaksanakan pengawasan, OJK melakukan pendekatan baru dengan secara lebih khusus memperhatikan isu-isu investasi.
“Salah satu hal yang ditekankan adalah tata kelola perusahaan asuransi sehingga penilaian perusahaan asuransi tidak saja dari kinerja keuangan. Kami juga melakukan assessment terhadap risiko-risiko yang dihadapi, mencermati model-model bisnis yang dilakukan, apakah mitigasi-mitigasinya juga dilakukan dengan proper dan seterusnya,” kata Supriyono.
Secara kelembagaan, OJK mendukung pemberian awards oleh Majalah Investor kepada perusahaan-perusahaan asuransi terbaik dan berharap bias dilakukan secara terus menerus. Menurut Supriyono, kegiatan ini sangat berguna untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada konsumen.
Dalam ajang pemeringkatan asuransi yang digelar Majalah Investor ini, BRI Insurance dinobatkan sebagai Asuransi Terbaik 2020 kategori asuransi umum dengan aset Rp 1 – Rp 5 triliun.(*)