Erick Thohir: Pandemi, KAI Harus Rehat Sejenak Mengurangi Penumpang
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 28 September 2020 11:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir turut memperingati hari ulang tahun ke-75 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero. Dalam perayaan yang digelar virtual, Erick mengatakan pandemi telah membuat KAI beristirahat sementara untuk mengurangi layanannya terhadap penumpang.
“Setelah bertahun-tahun menjadi alat transportasi yang bisa membawa sejumlah besar penumpang, di masa pandemi ini (KAI) harus rehat sejenak mengurangi penumpang,” ujar Erick dalam video perayaan peringatan ulang tahun KAI yang ditayangkan di YouTube Kereta Api Kita, Senin, 28 September 2020.
Meski operasional perjalanan KAI selama wabah tak sepenuh hari-hari normal, Erick mengatakan perusahaan pelat merah itu telah memanfaatkan waktu untuk memperbaiki diri. Sebab, masa pandemi ini mendorong semua pihak untuk melakukan inovasi besar.
Menyitir Presiden Joko Widodo, Erick berpesan agar semua pihak membajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Erick meyakini keberhasilan perusahaan dalam melewati masa pandemi merupakan hasil kerja sama dan gotong royong semua pihak, bukan bermuasal dari usaha individu.
Lebih lanjut, dia pun memuji PT KAI yang telah melayani masyarakat secara optimal. “Menyambung asa dan mimpi masyarakat Indonesia, mendekatkan jarak semua lapisan masyarakat, menyatukan silaturahmi, mengantarkan masyarakat beraktivitas, mempertemukan sanak-saudara,” katanya.
<!--more-->
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengakui, pandemi memang memberikan efek pukulan yang berat bagi perseroan. Selama masa pembatasan besar, misalnya, pergerakan penumpang KAI hanya 10 persen dari angka normal yang biasanya mencapai 1,3 juta orang per hari.
Namun di era sulit seperti ini, Didiek mengatakan KAI harus terus menggencarkan strategi. “Kami protect our people. Kami lindungi petugas yang jadi garda terdepan dengan fasilitas lengkap,” ucap Didiek.
Manajemen juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan di stasiun dan dalam kereta untuk mencegah penyebaran virus corona. Di samping itu, KAI membatasi tingkat keterisian penumpang maksimal 40 persen untuk KRL dan 70 persen untuk kereta jarak jauh.
Baca juga: Erick Thohir: Kalau Masalah Kesehatan Tidak Selesai, Lupakan Ekonomi
FRANCISCA CHRISTY ROSANA