Resesi di RI Diperkirakan Tak Sedalam Malaysia, Thailand, dan Singapura

Reporter

Antara

Kamis, 24 September 2020 13:15 WIB

Ilustrasi resesi. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 akan mencapai minus 1 persen hingga minus 2 persen utamanya disebabkan dampak pandemi Covid-19. Resesi yang dialami Indonesia diperkirakan tidak sedalam negara-negara tetangga.

"Resesi yang dialami oleh Indonesia diperkirakan tidak akan sedalam negara-negara sekawasan seperti India, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura, maupun negara-negara maju di Kawasan Eropa dan AS," kata Andry saat diskusi secara daring di Jakarta, Kamis, 24 September 2020.

Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Malaysia tercatat 0,7 persen. Adapun pada kuartal II anjlok -17,1 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Filipina pada kuartal I -0,7 persen dan pada kuartal II -16,5 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal I -0,3 persen dan pada kuartal II -13,2 persen.

Andry menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I tahun ini melambat signifikan ke level 2,97 persen setelah muncul kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Memasuki triwulan III tahun 2020 kondisi ekonomi sedikit membaik seiring dengan adanya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di triwulan III, lanjutnya, diperkirakan masih akan berada pada teritori negatif, namun dengan arah membaik dibandingkan triwulan II. Hal itu sejalan dengan dinamika ekonomi global di mana banyak negara-negara dunia yang juga sudah memasuki resesi kecuali Vietnam dan Cina yang masih mencatat pertumbuhan positif.

Ke depan perekonomian akan mulai memasuki masa pemulihan pada tahun 2021 dengan asumsi kurva infeksi Covid-19 sudah menunjukkan perlambatan disertai adanya prospek penemuan dan produksi vaksin sehingga masalah pandemi bisa cepat teratasi.

"Kami memperkirakan ekonomi dapat tumbuh 4,4 persen di tahun 2021," kata Andry.

Sementara itu Andry menilai perbankan Indonesia masih relatif kuat di tengah pandemi. Berbagai stimulus yang diluncurkan oleh pemerintah dan otoritas moneter mampu menjaga kondisi likuiditas dan kualitas aset perbankan.

Menurut Andry, sektor perbankan memang mengalami perlambatan pertumbuhan kredit karena permintaan kredit yang jauh berkurang pada masa pandemi.

Pertumbuhan kredit diperkirakan hanya mencapai 1,5 persen dibandingkan tahun lalu, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) dapat tumbuh sebesar 8,3 persen seiring makin banyaknya penabung dengan nominal besar.

"Dengan pertumbuhan DPK yang tinggi tersebut, maka kondisi likuiditas akan relatif tinggi pada tahun ini. Di sisi lain rasio kredit bermasalah atau NPL memang akan mengalami peningkatan antara 3,5 persen sampai 4 persen namun peningkatan ini dapat diredam karena stimulus pemerintah dan OJK," ujar Andry.

ANTARA

Baca juga: Soal Ancaman Resesi, Rektor UI Analogikan dengan Orang Demam yang Mulai Pulih

Berita terkait

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

4 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

8 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

13 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

2 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya