KKP Akui Nelayan Belum Sejahtera karena Ini...

Kamis, 24 September 2020 04:37 WIB

Seorang nelayan di kampung nelayan Sungai Taang, Tangerang, Banten (27/10). Pemerintah masih akan melanjutkan program-program pengentasan kemiskinan. TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhammad Zaini, mengakui bahwa nelayan di pesisir Indonesia sampai saat ini belum sejahtera. Rendahnya kesejahteraan ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan kesehatan.

“Nelayan sekarang diidentikkan dengan kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan. Sebenarnya bukan seperti itu. Faktornya (ketidaksejahteraan) adalah karena pendidikan dan kesehatan,” katanya dalam diskusi virtual, Rabu, 23 September 2020.

Zaini mengatakan, nelayan tidak memiliki kesempatan untuk mengakses pendidikan seperti masyarakat pada umumnya. Ia pun mencontohkan kehidupan anak-anak nelayan yang sedari kecil telah diajak untuk melaut sehingga tak mempunyai waktu belajar.

Di samping itu, ia mengungkapkan, nelayan biasanya tinggal di lokasi-lokasi yang kumuh. Lingkungan yang kotor ini akan mempengaruhi kebiasaan dan gaya hidup, sehingga berdampak pula pada kesehatan mereka.

Adapun dari sisi finansial, Zaini mengungkapkan, nelayan pun kurang mampu mengelola manajemen keuangan yang baik, sehingga sulit menabung. Rendahnya minat menabung ini tentunya juga karena pendapatan nelayan sifatnya harian.

Advertising
Advertising

“Nelayan baru dapat uang saat mereka melaut. Mereka mudah mendapat uang, tapi juga mudah mengeluarkannya. Beda dengan petani yang relatif memiliki tabungan karena mereka hanya memperoleh uang saat panen,” tuturnya.

Lebih lanjut, Zaini mengatakan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, perlu dilakukan pembinaan agar pola pikir mereka berubah. Di samping itu, tutur dia, perlu pula intervensi bantuan kepada nelayan seperti pemberian subsidi BBM.

Dengan subsidi tersebut, nelayan terdorong memiliki kapal dengan ukuran yang lebih besar dan mengelola keuntungannya sendiri. Sementara itu sampai hari ini, nelayan kecil masih bekerja untuk orang lain, seperti pengusaha yang memiliki kapal besar. Nelayan pun akhirnya harus membagi dua pendapatannya dengan pemilik kapal.

Baca juga: KKP: Edhy Prabowo Tiap Bulan Keliling untuk Perbaiki Komunikasi dengan Nelayan

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

2 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

2 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

2 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya