Pemerintah Jamin Reformasi Sistem Keuangan Tak Ganggu Bank Indonesia

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Rabu, 23 September 2020 21:57 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Raden Pardede mengakui bahwa rencana reformasi sistem keuangan memang benar ada, karena tak ada seorang pun di dunia dapat memastikan pandemi ini akan berakhir. Namun, ia belum dapat memastikan bagaimana bentuk akhir aturan tersebut nantinya.

“Bisa saja di tahun mendatang, akhirnya sektor keuangan kita bisa terkena maka kita lakukan persiapan. Jangan terjadi persoalan dan baru lakukan penguatan sana-sini,” ucap Raden dalam diskusi virtual, Rabu, 23 September 2020.

Meski membenarkan rencana beleid baru untuk reformasi sistem keuangan, Raden memastikan bahwa wacana ini tidak untuk mengganggu independensi Bank Indonesia. Ia juga membantah wacana pembentukan dewan moneter seperti yang dikhawatirkan oleh pasar. “Pemerintah tidak ada punya rencana seperti itu membuat dewan moneter,” ucap dia.

Sebelumnya, sejumlah ekonom menduga pemerintah sedang mempersiapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) tentang Reformasi Sistem Keuangan guna memitigasi dampak dari pandemi Covid-19.

Raden mengatakan, jika tak ada persiapan menghadapi krisis, maka dampak pada ekonomi dan sektor keuangan akan lebih parah. Ia mengambil contoh, pandemi saat ini telah menghantam sektor riil sehingga merembet ke sektor keuangan. "Mulai dari peningkatan permintaan restrukturisasi, kenaikan kredit macet atau non performing loan (NPL)."

Karena itu, menurut Raden, perlu ada mekanisme untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut. Misalnya, jika ada bank yang kesulitan permodalan maka bisa segera ditangani.

“Jaring pengaman sektor keuangan, kalau kita perkuat saat keadaan sudah dalam darurat itu akan membuat kita tertinggal. Mungkin krisis yang akan mengena pada kita akan membekas sangat dalam dampaknya,” ucap Raden.

EKO WAHYUDI

Baca juga: Ada Omnibus Law Baru di Sektor Keuangan, Sri Mulyani: Nanti Disampaikan

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

9 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

22 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya