Sri Mulyani Jelaskan Pentingnya Ekonomi Syariah bagi Perekonomian Global

Selasa, 22 September 2020 08:57 WIB

Anggota DPR Eko Hendro Purnomo menyerahkan laporan fraksi Partai Demokrat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 7 September 2020. Rapat tersebut beragendakan menyerahkan laporan dan pengesahan hasil Panja Pembahasan RUU P2 APBN TA 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pentingnya konsep ekonomi syariah bagi pertumbuhan perekonomian secara global. Ia mengatakan ekonomi syariah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi per tahun mencapai 5,2 persen.

“Saat ini jumlah penduduk muslim di dunia yang mencapai lebih dari 1,8 miliar memberikan kontribusi pada total belanja sekitar US$ 2,2 triliun dengan tingkat pertumbuhan per tahun yang cukup pesat, yaitu 5,2 persen,” ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Selasa, 22 September 2020.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) Tahun 2020 yang digelar pada Senin, 21 September. Sri Mulyani menyatakan, sebagai negara dengan mayoritas pendudukan beragama Islam, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah.

Bahkan, menurut Sri Mulyani, Indonesia bisa menjadi hub ekonomi dan keuangan syariah dunia serta pelaku utama dalam lini ini. Menilik potensi tersebut, Sri Mulyani memastikan Indonesia telah menyusun masterplan ekonomi syariah 2019-2024.

Untuk mencapai target, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan negara perlu bekerja keras membangun ekosistem ekonomi syariah. Misalnya dengan menyusun kebijakan, regulasi, instrumen, hingga langkah-langkah yang dapat mengakomodasi kebutuhan secara inklusif.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Di samping itu, Sri Mulyani menekankan pentingnya riset yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah. “Sehingga kita bisa mengkombinasikan keyakinan serta keimanan dengan akal dalam sebuah ikhtiar,” ucapnya. Sri Mulyani mengimbuhkan, riset ini harus dapat menunjukkan keterkaitan antara ekonomi Islam dan prinsip-prinsip syariah yang mampu menjawab kebutuhan zaman.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menekankan pentingnya ekspor produk halal dengan memanfaatkan keanggotaan Indonesia dalam forum organisasi negara-negara Islam atau Organisasi Kerja Sama Islam(OKI). Dia menuturkan, pada 2018, ekspor produk halal Indonesia ke negara OKI mencapai US$ 45 miliar atau setara dengan 12,5 persen dari total perdagangan Indonesia yang menyentuh US$ 369 miliar.

"Kita berharap pada tahun-tahun ke depan pertumbuhan itu bisa terus dipertahankan," ujarnya.

Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan Covid-19 mempengaruhi kinerja ekonomi dari negara-negara di dunia. Kondisi tersebut merupakan tantangan yang tidak mudah lantaran sedikit-banyak telah mempengaruhi permintaan ekspor komoditas dari Indonesia.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Keanggotaan RI di OKI Bakal Dorong Ekspor Produk Halal

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya