Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyimak pertanyaan wartawan saat memberikan keterangan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mencatat jumlah pendaftar Program Kartu Prakerja dari awal dibuka hingga 17 September 2020 telah mencapai 26 juta pendaftar.
Dari jumlah tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebanyak 4,68 juta orang pendaftar telah memperoleh surat keputusan sebagai peserta Prakerja sampai gelombang 8.
"Realisasi Program Kartu Prakerja hingga 17 September 2020 adalah terdapat lebih dari 26 juta pendaftar dari 514 Kabupaten/Kota, lebih dari 4,68 juta penerima Kartu Prakerja," katanya dalam siaran pers yang dikutip Bisnis, Sabtu, 19 September 2020.
Airlangga mengutarakan, sebanyak 2,39 juta orang peserta telah menyelesaikan pelatihan dan 1,45 juta orang peserta telah menerima insentif.
Gelombang 9 Kartu Prakerja yang saat ini sedang dibuka juga mendapatkan antusias yang tinggi. Bisnis mencatat, sejak dibuka pada Kamis, 17 September 2020, jumlah peserta yang mendaftar gelombang 9 Kartu Prakerja telah mencapai 3,5 juta orang.
Jumlah ini empat kali lebih banyak dari kuota yang tersedia untuk setiap gelombang yakni 800 ribu peserta.
Para peserta yang telah terpilih sebagai peserta Prakerja diharapkan segera memilih dan menjalankan pelatihan secara daring demi menghindari pembatalan kepesertaan.
Dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 11/2020, peserta prakerja diharuskan memilih pelatihan dalam 30 hari sejak penetapan kepesertaan.
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
10 hari lalu
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
10 hari lalu
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.