Mengukur Dampak PSBB DKI Jilid II ke Perekonomian Nasional

Rabu, 16 September 2020 10:42 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. Dalam raker tersebut, Sri Mulyani dan Komisi Xi membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja neraca perdagangan Indonesia yang kembali surplus di Agustus 2020 menumbuhkan harapan perbaikan perekonomian. Capaian nilai ekspor sebesar US$ 13,07, lebih tinggi dari nilai impor sebesar US$ 10,74 miliar.

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengungkapkan agregat surplus pada Juli dan Agustus sudah mencapai US$ 5,6 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan surplus triwulan 1 2020 sebesar US$ 2,59 miliar dan triwulan 2 2020 sebesar US$ 2,89 miliar.

“Surplus dapat menjadi salah satu penolong pertumbuhan Indonesia di kuartal 3 2020 yang diperkirakan masih akan mengalami kontraksi,” ujarnya kepada Tempo, Selasa 15 September 2020.

Tren pemulihan kinerja ekspor diharapkan dapat membatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi menjadi tak terlalu dalam selama periode Juli-September 2020. “Hal ini seiring dengan sifat dari neraca dagang yang menjadi salah satu komponen penting dalam perekonomian.” Tak hanya itu, Josua mengatakan defisit transaksi berjalan pun berpotensi mengalami penurunan yang cukup signifikan sehingga dapat menjadi penopang nilai tukar rupiah hingga akhir tahun.

Advertising
Advertising

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan dari sisi impor, terdapat tekanan pada barang modal sebesar -8,8 persen dibandingkan periode Juli 2020. Hal tersebut mengindikasikan investasi mesin di proyek konstruksi dan infrastruktur mulai dirasionalisasikan. “Sedangkan, ekspansi pabrik-pabrik manufaktur untuk tahun 2021 diperkirakan akan melambat,” ujarnya.

<!--more-->

Kabar baik datang dari kinerja impor bahan baku dan barang konsumsi, yang masing-masing meningkat 5 persen dan 7,3 persen secara bulanan di Agustus 2020. “Ini pertanda permintaan dalam jangka pendek ada kenaikan tipis,” ucap Bhima.

Namun, sinyal roda perekonomian yang telah kembali berputar itu harus dihadapkan lagi pada kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua di DKI Jakarta yang berlaku sejak Senin lalu. “Ini diproyeksikan akan menyebabkan aktivitas ekspor terhambat, khususnya yang berbasis di kawasan industri Jakarta dan sekitarnya.”

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan saat ini pemerintah tengah melakukan monitoring terhadap data-data mobilitas dan dampaknya kepada aktivitas perekonomian di DKI Jakarta. Menurut dia, situasi PSBB kali ini berbeda dengan situasi Maret-Mei lalu dimana seluruh kegiatan masyarakat terhenti.

“Sekarang ini kami masih lihat kegiatan itu ada, hanya skalanya saja turun,” katanya. Meski demikian, Sri Mulyani tak menampik ihwal Besarnya kontribusi DKI Jakarta terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu mencapai 17 persen.

Pada triwulan II lalu, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tercatat sudah mengalami kontraksi cukup dalam yaitu -8,2 persen. “Tentu situasi yang sudah bertahap membai di triwulan 3 ini diharapkan tidak terlalu turun, sehingga kontraksi pertumbuhan ekonomi DKI bisa lebih rendah dibandingkan kontraksi triwulan II.”

<!--more-->

Adapun pemerintah sebelumnya mengestimasikan pertumbuhan ekonomi di triwulan III akan berada di kisaran 0,0 sampai -2,1 persen. “Untuk perkiraan terbaru nanti kami akan melihat asesmen pergerakan ekonomi di minggu ini, dan kami berharap penurunannya tidak terlalu jauh,” ujar Sri Mulyani.

Pada triwulan 4 2020, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat melesat lebih baik lagi, yaitu ke kisaran 0,4 hingga 3,1 persen. “Semua proyeksi bergantung pada cara dan kemampuan kita semua mengelola dan mencegah kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.”

Baca juga: Kemenko Perekonomian: Sektor Industri Hasil Tembakau -10,84 Persen

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

6 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

7 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

7 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya