Mantan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Muhammad Lutfi. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Perdagangan sekaligus mantan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Muhammad Lutfi, resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), pada Senin, 14 September 2020.
Pengangkatan Muhammad Lutfi sebagai Dubes RI di Washington DC tersebut menggantikan posisi Mahendra Siregar yang saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Menteri Luar Negeri RI.
Dalam mengemban tugas sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di AS terdapat beberapa hal yang menjadi program prioritas Muhammad Lutfi. Pertama, memastikan bahwa AS memperpanjang persetujuan fasilitas pembebasan tarif bea masuk (generalized system of preference/GSP) ke Indonesia. Kedua, memulai pembicaraan untuk negosiasi terkait perjanjian dagang bebas terbatas atau limited trade deal dengan AS.
“Saya akan mendorong dan memastikan bahwa persetujuan GSP diperpanjang. Lalu, memulai pembicaraan negosiasi daripada limited trade deal, yaitu barang-barang di AS yang pajaknya kurang dari 5 persen bisa di nol persenkan tanpa melalui kongres. Kita memulai negosiasi itu segera, itu prioritas,” ujar Lutfi dalam keterangan tertulis, Senin, 14 September 2020.
Seperti diketahui, Indonesia berada di urutan ketiga negara yang banyak memanfaatkan fasilitas GSP AS. Sekitar 14,9 persen ekspor Indonesia ke Amerika Serikat memanfaatkan fasilitas tersebut. Saat ini, Indonesia tengah menunggu hasil review yang dilakukan pemerintah AS melalui United States Representiative (USTR) terkait pemberian fasilitas GSP.