TEMPO Interaktif, Nusa Dua, Bali:Staf Ahli Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menjelaskan total kebutuhan pembiayaan APBN 2003 dari dua sumber luar negeri adalah 3,2 milyar US dolar atau sekitar Rp29, 25 triliun. Total kebutuhan itu akan dipenuhi dari dua sumber. Pertama, bantuan Consultative Group on Indonesia (CGI) sekitar US$ 2,6 miliar dan kredit ekspor (Japan Bank International Cooperation) US$ 600 juta. Anggito, di sela-sela pertemuan CGI hari ini (Selasa 21/1), di Nusa Dua, Bali, mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan ada tambahan bantuan dari CGI diluar yang US$ 3,2 miliar tadi Bisa saja memberi tambahan grant atau hibah yang kecil-kecil jika mereka merasa puas dengan program reformasi kita, ujarnya. Kuncinya ada di Asian Developmen Bank (ADB), Bank Dunia, dan Pemerintah Jepang. Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Perwakilan IMF di Jakarta, David Mellor mengungkapkan pertemuan CGI kali ini memberi penekanan pada dua hal. Penciptaan iklim investasi yang kondusif dan pembukaan lapangan kerja baru. Menurut Mellor, secara umum para donor menilai kinerja makro ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan. Hal ini terlihat dari nilai tukar rupiah yang stabil, laju inflasi yang cenderung rendah dan defisit anggaran yang turun dari tahun sebelumnya. Hal yang sama dikatakann Daniel Citrin, Deputi Direktur IMF untuk kawasan Asia Pasifik. Katanya, fiscal sustainability yang kini sudah dicapai harus dilanjutkan dengan upaya mempertahankan laju pertumbuhan dan manajemen utang yang baik. Pertemuan CGI hari pertama dibuka sekitar pukul 9.00 WIT oleh Wakil Presiden Bank Dunia, Jemal-ud-din Kassum dan Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti. (Febrina-Koran Tempo)
Berita terkait
DPR Bakal Revisi UU Polri, Masa Jabatan Polisi Bisa Diperpanjang hingga 65 Tahun
7 menit lalu
DPR Bakal Revisi UU Polri, Masa Jabatan Polisi Bisa Diperpanjang hingga 65 Tahun
DPR berencana merevisi UU Polri. Apa saja poin perubahannya?
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
22 menit lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.