Sekolah Perikanan Bone Panen 9 Ton Udang Vaname

Senin, 14 September 2020 11:30 WIB

Foto udara tambak udang vaname intensif di sekitar area hutan mangrove tepi pantai Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019. Komunitas lingkungan Alam Karimun (Akar) khawatir terhadap dampak alih fungsi lahan hutan bakau dan perkebunan tepi pantai menjadi lahan-lahan tambak intensif dapat merusak ekosistem lingkungan hidup serta deforestasi berpotensi mengganggu sektor pariwisata setempat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Bone tercatat memanen 9 ton udang jenis vaname pada Ahad, 13 September 2020. Produksi udang ini berasal dari dua petak tambak dengan luas 1.700 meter persegi.

“Total panen kali ini mencapai 9 ton dengan size (ukuran) 50-55,” tutur Kepala SUPM Bone Nurdin Kasim dalam keterangannya, Senin, 14 September 2020.

Udang vaname dipanen di lahan tambak dengan padat tebar sekitar 117 ekor per meter persegi. Budidaya ini dikembangkan dengan teknologi busmetik yang cocok untuk kepadatan tinggi.

Nurdin menjelaskan, dengan kondisi tersebut, pihaknya mencatat nilai konversi pakan atau feed conversion ratio (FCR) berada di level 1,3. Sedangkan tingkat kehidupan udang atau survival rate (SR) sebesar 100 persen.

Udang vaname terkenal memiliki pertumbuhan lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit, dan memiliki segmen pasar yang fleksibel. Udang vaname juga memiliki banyak peminat di pasar ekspor.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Selain udang vaname, SUPM Bone mengekspor 15 ton bayi tuna yang diolah dalam bentuk beku utuh dengan tujuan negara ekspor Jepang. Untuk melaksanakan panen udang dan ekspor produk tuna-tongkol-cakalang, Nurdin menjelaskan perlu kerja sama dan dukungan terhadap komoditas yang dikelola. Musababnya, kegiatan ini tergantung pada perubahan musim.

Adapun Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan panen SUPM Bone.

“Jadikan kegiatan ini menjadi sebuah tradisi di seluruh satuan pendidikan kelautan dan perikanan untuk meningkatkan produktivitas budidaya, terutama dari komoditas udang,” ujar Sjarief.

Sjarief menerangkan, Bone bernaung di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 yang meliputi Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali. WPP ini terkenal kaya dengan sumber daya perikanan seperti ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan karang, ikan demersal, udang penaeid, cumi-cumi, rajungan, kepiting, lobster, dan rumput laut.

Menurut dia, potensi sumber daya perikanan tersebut harus didukung dengan diversifikasi produk agar dapat meningkatkan nilai tambah. Sjarief berharap pengolahan hasil laut bisa menjadi salah satu komoditas penggerak sektor ekonomi nasional, terutama di masa pandemi.

Baca juga: Luhut Sebut RI Akan Gencarkan Ekspor Udang ke Amrik hingga Cina

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

6 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

10 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

13 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya